[South Korea Trip Day 4] Yuk Bersepeda di Atas Rel Bersalju!

Hari keempat kesiangan lagi... T.T

Gara-gara keasyikan update foto dan status di social media sebelum tidur dan baru bisa tidur jam 2 pagi, akhirnya kita kesiangan lagi. Lagi-lagi harus grabak-grubuk mandi, sarapan, dan dandan. Kamar udah kayak kapal pecah, untung seisi ruangan itu cuma ada kita berdua aja. Coba nginepnya di kamar dorm hostel, pasti gak bakal bisa berantakan gitu.

cerita perjalanan ke korea selatan
Pemandangan setiap pagi dari dalam kamar homestay


Jam 9 baru kebangun, rencananya hari itu kita mau ke Hwacheon Ice Festival dan Gangchon Railpark tapi gara-gara tidur kebo akhirnya cuma ke Gangchon Railpark. Kenapa kita lebih milih hapus Hwacheon Ice Festival? Well, jawabannya simple karena mental kita udah jiper duluan mendengar kalau suhu di Hwacheon itu lebih kejam dibandingkan Seoul yang bisa sampai -16 derajat celcius. Sementara kita ngerasain suhu -9 derajat celcius aja udah nangis.

Seandainya waktu itu gue tahu ada paket tour harian ke Hwacheon Ice Festival, mungkin bisa kesampaian ke sana. Gue baru tahu ada tour harian gitu setelah balik dari Korea. Bisa cek di sini paketnya. Siapa tahu kalian tertarik ke sana juga. T.T

cerita perjalanan ke korea selatan
suasana dekat homestay
Oh iya, kita tiap pagi selalu ngecek ramalan cuaca dulu sebelum berangkat jalan-jalan dan 99% selalu benar loh. Jam 10an kita baru mulai petualangannya.
.
.
First stop: Gangchon Rail Park
.
Bagi sebagian orang yang pernah ke Korea, mungkin agak asing dengar nama tempat ini. Pertama kali tahu tempat ini gara-gara nonton Running Man episode 144. Gue pun iseng googling, blogwalking, sampai cari di youtube dan instagram.

Gangchon Railpark

Jadwal Gangchon Railpark dalam sehari bisa lima kali, tapi kalau winter jadi lebih sedikit. Kalau lagi weekend atau high season, gue saranin pesan tiketnya secara online aja. Bisa dipesan secara online di sini. Gue saranin pesan seat secara online, karena waktu gue ke sana, tiba satu jam sebelum tur dimulai, seat sudah hampir habis. Daripada sudah jauh-jauh datang, malah gak kebagian, kan. Sebenarnya ada website satu lagi untuk pesan secara online, tapi jauh lebih ribet. Karena butuh nomer lokal Korea saat booking seat, dan tulisan di websitenya hangeul semua. Capek kan copas-copas ke google translatenya. Pegel mata gue! Fyi, lebih hemat kalau datangnya berempat.

Gangchon Railpark

Cara untuk ke sini sebenarnya gampang kok. Dari Gyeongbokgung station naik yang ke arah Anguk station dan transit di Jongno 3 (sam)-ga station. Pindah ke line warna biru yang ke arah Jongno 5 (o)-ga station dan nanti tranfer lagi di Cheongyangni station (kalau mau naik ITX bisa naik dari sini). Dari Cheongyangni station naik line warna ijo tosca dan turun di Sangbong station. Di Sangbong station harus pindah line lagi dan naik kereta jurusan Chuncheon, nanti turun di Gangchon station.

Waktu perjalanan dari Sangbong station ke Gangchon station kurang lebih 1 jam. Pemadangan selama menuju Gangchon station itu bagus banget, salju udah kelihatan tebal di sepanjang perjalanan. Gue dan Ulfa cuma bisa lihat-lihatan nahan rasa senang.

gangchon rail bike
gangchon railpark running man ep 144

Pas lagi antri untuk naik kereta yang menuju Chuncheon, di depan kita ada rombongan hijaber berperawakan melayu tapi (maaf)dekil en dekumel (songong banget kita yak!). Gue bisik-bisik ama Ulfa, "Negara tetangga ceunah". Mengingat ini perjalanan keretanya bakal lama, jadi mental KRL Bogor-Jakarta survivor gue dihidupkan kembali. Begitu pintu kereta terbuka, jreeeng... ternyata kalah cepat sama rombongan itu.

Sebenarnya gue dapat tempat duduk tapi salah satu dari mereka (sebut saja si Mawar) maksa duduk sampe di pangkuan Ulfa. Muka Ulfa udah bete banget pas pahanya didudukin  si Mawar. Jatah gue sisa sedikit dan alhasil gak sengaja ngedudukin coat tante-tante judes di sebelah. Gue ditepok dan dipelototin sama si tante judes itu dan diusir disuruh berdiri. Si Mawar jadi keenakan dapat kursi lega. Bangkek! Gue ngalah ajalah berdiri daripada ribut sama orang lokal. Terus si Ulfa nanya ke si Mawar.

Ulfa : Darimana?
Mawar: Kita negara tetangga kok
Ulfa: Malaysia?
Mawar: Bukan, Indonesia
Ulfa: Oh ya sama donk kita juga dari Indonesia (muka Ulfa masih bete kayak lagi mau ngebully mahasiswa baru)

JENGJEEEENG... Dalam hati gue cuma ngebatin "Bikin malu aje lu Mawar!!"

Gak lama kemudian ada bangku kosong di seberang Ulfa, akhirnya gue bisa duduk dengan damai. Sebelah gue ada nenek dan kakek yang mau ke Chuncheon. Si kakek ngasih cokelat ke rombongan udik yang duduk di sebelahnya, terus si nenek yang duduk sebelah gue juga ngasih ke gue. Alhamdulillah ketemu orang baik lagi. Pas lagi asyik makan cokelat, si tante judes ngelihatin gue sampe gak kedip. Gue lihatin balik, tapi sumpah gue gak kuat dan akhirnya kedip. Angker banget mukanya itu tante dah! (btw kenapa gue jadi kuat-kuatan kedip ye)

how to go to gangchon railpark
Cokelat dari kakek yang di sebelah kiri itu

Rombongan udik itu turun di Gapyeong station, mereka mau ke Nami island. Gue pun bisa pindah ke sebelah Ulfa. Gue mau kasih sisa cokelat yang dikasih nenek itu tadi tapi ternyata udah meleleh karena kena hotpack yang gue taro di saku coat gue. Si kakek tadi ngelihat, dan nyamperin kasih dua cokelat putih yang lebih besar lagi. Setelah hampir satu jam, akhirnya kita turun di Gangchon railpark. Gak lupa ucapin terima kasih sama nenek dan kakek itu. Semoga amal kebaikannya dibalas Tuhan ya.

gangchon station
korean winter tourist spot

Begitu keluar Gangchon station, kita bingung lagi harus ke arah mana, tapi kita norak-norakan dulu foto ama tumpukan salju. Di depan stasiun ada peta wilayah Gangchon dan ada letak Gangchon railpark, tapi kita gak tahu harus ke arah mana. Modal nekat aja deh. Kita jalan aja terus sampe perempatan jalan. Di perempatan jalan itu ada tangga yang familiar buat gue, kayaknya pernah lihat di acara tv apa ya. Ternyata itu juga bekas tempat shooting Running Man yang adegan Kwang Soo lempar sepatu di tengah gambar love.

gangchon propose love stair
tempat shooting running man gangchon
gangchon propose love stairs

Akhirnya nanya juga sama Ahjusi yang lagi jaga di pos pas di perempatan jalan itu, dia ngerti pertanyaan kita tapi gak bisa jawab pake bahasa Inggris. Jadinya ya bahasa tarzan diaktifin lagi deh. Kita cuma nangkep arahan tangan dia yang nyuruh kita lurus aja. Jadi dari Gangchon station itu ke arah kanan, begitu ketemu perempatan belok kiri terus lurus aja deh. Jalan kaki lumayan juga tuh kurang lebih setengah kilo tapi kita enjoy banget kok soalnya pemandangannya bagus.

gangchon rail bike
korean winter trip
Frozen river yang gue lewati menuju railpark
gangchon tourist spot
Ada 'timezone' di pertengahan jalan menuju railpark
gangchon railpark
gangchon railpark
Bangunan di pinggir jalan ini ternyata toilet umum, yaelah cakep amat! -_-"

Begitu ketemu tulisan Railpark, kita langsung samperin tiket booth. Karena kita sampe sana udah jam setengah 2 jadi harus ikut course selanjutnya yaitu jam 3 sore dan itu merupakan jadwal terakhir di hari itu. Untuk membunuh waktu, kita numpang charger handphone. Beberapa saat kemudian kita disamperin sekelompok ahjusi yang berusaha ngajak kita ngobrol. Salah satu dari mereka bisa bahasa Inggris fasih. Temennya nanya berapa jumlah penduduk Indonesia, kita gelagapan secara gak pernah update soal pengetahuan sosial dan yang terlintas di pikiran gue apa coba? Lagunya Rhoma Irama "seratus tiga puluh lima juta penduduk indonesia tetettteteeet". Gue sampaikanlah lirik itu ke ahjusi yang nanya tadi "One hundred thirty five million citizen, sir" dan dia cuma ah oh ah oh yes. Dia kagak tahu itu data angka dari lagu dangdut! Hahahahahahaha

ticket gangchon railpark
Tiket masuk Gangchon railpark

Setelah handphone udah hampir full, kita memutuskan untuk cari makan. Kita jalan-jalan aja di sekitar situ. Kotanya sepi banget tapi cantik. Kebanyakan menu yang ditawarkan seragam yaitu dakgalbi. Dakgalbi itu semacam ayam yang dicampur bumbu ala Korea dan dimasak di atas meja makan kita langsung. Harusnya sih gak campur babi kan ya... tapi kita takut kalau harganya mahal, jadi yaudahlah nyari convenient store aja dan berakhir makan ramyun, kimbab kimchi, serta kopi mocha. Kalau udah lapar mah mau makan apa juga enak! #menghiburdiri

gangchon rail park
gangchon rail park
Laper, neng?
gangchon rail park
Yang rasa ini pedasnya minta ampun
south korea winter trip
Makan ramyun juga harus pinter milih, setidaknya pilih merk yang udah masuk Indonesia aja.
Menjelang jam tiga, kita balik lagi ke Gangchon Railpark. Ternyata para peserta course lagi pada dijelasin mengenai tata cara menjalankan sepedanya. Kita mah cuma diam saja dalam ketidaktahuan, abis nyerocosnya pake bahasa Korea.

rail bike route korea
how to go to gangchon railpark gimyujeong station

Sepeda yang pertama direlease itu yang 4 seats, setelah itu baru yang 2 seats. Kita dapat sepeda pertama dan menyesal pilih sepeda yang jalan paling pertama, karena kita jadi diburu-buruin sama orang-orang yang ada di belakang kita.

how to go to gangchon railpark gimyujeong stationhow to go to gangchon railpark gimyujeong station

Orang Korea jarang banget kayaknya yang santai ya, jadinya kita gak bisa lama-lama nikmatin pemandangan karena giliran kita lama dikit udah diteriakin sama cowok dibelakang dan mau gak mau harus terus gowes sepeda.

gangchon railpark to gimyujeong station
gangchon railpark to gimyujeong station
aliran air yang membeku
gangchon railpark to gimyujeong station
gangchon railpark to gimyujeong station

Pemandangan yang kita lewati sepanjang perjalanan bagusnya pakai banget! Sepanjang rel itu tertutup salju tebal, nengok ke kanan gundukan salju, kalau nengok ke kiri sungai dengan latar belakang gunung. Setelah beberapa  kilometer, ada tempat semacam rest area gitu dan kita harus berhenti di situ. Ada penjual makanan dan toilet. Makanan yang dijual cuma dua macam yaitu tteokbbokki dan odeng. Kita jajan tteokbbokki aja dan Alhamdulillah rasanya enak.

gangchon railpark to gimyujeong station
korean winter food
korean railway

Kita istirahat cuma sekitar 15 menit, setelah itu disuruh jalan lagi sama petugasnya. Peserta yang daritadi teriakin kita dibelakang akhirnya minta tukeran sepeda sama kita. Ya baguslah setidaknya kita gak diteriakin mereka lagi nanti. Setelah dari rest area itu, pemandangannya lebih keren lagi loh.

Kita bakal ngelewatin boneka salju, padang ilalang, dan terowongan yang di dalamnya penuh lampu kelap-kelip plus lagunya Psy yang diputer kenceng banget. Mirip tempat clubbing lah! Sumpah keren deh! Kita joget-joget sepanjang terowongan itu.

gangchon railpark in winter
gangchon railpark in winter
gangchon railpark in winter
gangchon railpark in winter
gangchon railpark in winter
gangchon railpark in winter
gangchon railpark in winter
gangchon railpark in winter


Semakin lama, tenaga berkurang dan paha udah pegel banget. Tiba-tiba sepeda di depan kita berhenti dan ditarik mesin. Kita udah girang banget pas sepeda kita ditarik mesin, tapi ternyata itu cuma terjadi selama 5 menit aja. Sisanya ya gowes lagi, dan kontur semakin nanjak. Kaki udah kenceng semua woiii!

gangchon railpark in winter
cara menuju gangchon railpark
yang di depan itu pasangan resek yang selalu teriak "cogiyoo" "palipali" akhirnya pindah ke depan kita
Perjalanan railpark itu memakan waktu total 1,5 jam, kebayang kayak apa jauhnya kan. Tapi semua itu sepadan dengan apa yang udah kita dapat kok. Gak bakal nyesel deh! Perhentian terakhir itu di stasiun Gimyujeong. Sebelum keluar dari area itu, kita beli dulu hasil foto yang dijepret sama mesin pas di tengah perjalanan tadi. Mahal bok harganya sekitar 6000 won untuk  satu lembarnya.

cara menuju gangchon railpark
cara menuju gangchon railpark
cara menuju gimyujeong railpark
cara menuju gangchon railpark
gangchon railpark in winter
gimyujeong station
gimyujeong station
gimyujeong station
gimyujeong station
gimyujeong station
Di depan Gimyujeong station, di belakang itu genk ahjusi yang lagi heboh foto
gimyujeong station
SiUlfa ngotot mau fotoin oppa ganteng yang lagi ama cewenya itu tapi mukanya kurang jelas di sini
gimyujeong station
berhasil fotoin muka oppa ganteng

Jarak dari railpark ke Gimyujeong station dekat banget, cuma sekitar 200-300 meter. Pas mau masuk stasiun, ada rombongan ahjusi dan ahjuma muda yang kayaknya kisaran umurnya 40 tahunan ke atas dan kelihatan baru pulang hiking. Kita lucu lihat kelakuan mereka kan ya abis hebohnya serasa masih pada abg, ternyata mereka malah kesenengan dilihatin.

gimyujeong station

Ahjuma muda itu muji jilbab Ulfa, katanya cantik loh. Sementara yang ahjusi-ahjusinya pada berebutan minta foto bareng kita. Dalam hati ya, "Mungkin ini kali ya rasanya jadi bule di Indonesia yang dimintain foto terus". Salah satu dari mereka malah ngasih kartu namanya, dia kerja di Hyundai. Terus nyerocos pake bahasa Korea. Teserahlah pak ngomong apa, kita cuma senyum-senyum aja... -___-
.
.
 Next Stop: Hongdae (lagi)
.
Kita ke sini karena penasaran mau liat street performance band indie, tapi ternyata cuma ada di malam minggu aja. Nyari hello kitty cafe juga gak ketemu lagi. Mau beli sepatu tapi mahal ternyata, yaudah mending kita move on lagi ke tempat selanjutnya aja.
(Gak ada foto di sini karena gak dapat hasil apa-apa)
.
.
Next Stop: Myeongdong (lagi)
.
Kita putuskan untuk mampir ke sini lagi dengan tujuan emang mau belanja dan nuker semua sisa dollar kita ke korean won. Toko yang berhasil kita masukin antara lain: Etude, Face Shop,Nature Republic, Laneige, Tony Moly,  dan beberapa lagi yang kita lupa. Harga produknya emang jauh lebih murah dibanding yang dijual di Indonesia. Bahkan kata Ulfa ada bedak yang di Bandung harganya hampir 400 ribu rupiah, di situ cuma 180 ribu rupiah aja. Apalah daya seorang wanita jika harus dihadapkan dengan diskon belanja..

belanja kosmetik di myeongdong

Toko favorite kita tentu aja Etude, karena mereka kasih free sample yang paling banyak. Oh iya kalau minimal pembelanjaannya 30,000 won, kita berhak minta bukti tax refund. Tax refund ini baru bisa kita tukar pas di bandara Incheon. Saran gue, gak usah banyak belanja di Tony Moly, soalnya tax refundnya sedikit. :p
.
nasi instan di korea
Makan malam pake nasi instan dan perbekalan dari Indonesia, plus telor rebus yang bisa dibeli di mini market :))

Hari itu kita cuma ketiga tempat itu aja. Begitu sampai rumah langsung beberes dan tidur, gak lupa juga set alarm biar gak kesiangan lagi. Pokoknya di hari selanjutnya kita harus foto duduk di atas salju!
#janjipramuka

5 Comments

  1. hai. salam kenal ya. aku tania lg buat skripsi tentang pembaca blog Elle&Jess. minta tolong buat isi kuesioner ini. Link kuesioner: https://clrstania.typeform.com/to/dCmAho terima kasih byk sebelumnya 😃

    ReplyDelete
    Replies
    1. salam kenal juga.. udah aku isi ya. semoga lancar skripsinya :D

      Delete
  2. hai.. boleh tanya gak kamu ke korea itu foto2 pake kamera apa? makasihh ::)

    ReplyDelete
  3. Waaaaaa suka tempat kayak gini, kak. Noted deh, nanti ke Gangchon Rail Park pilih sepeda terakhir. Mungkin oppa-oppa itu karena warga lokal jadi nggak pengen terlalu nikmatin pemandangan, lebih buat olahraga atau refreshing.

    Yang di foto itu ahjussi yang tadi nanya-nanya pake bahasa Inggris ya?

    ReplyDelete

Please notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!