Illegal Fishing di Indonesia, Mengapa Perlu Diperangi?

Kalian tim gunung atau tim pantai? Gue lebih suka main di pantai, sih. Tidur siang di atas hammock, tanpa AC, hanya ada angin laut. Belum lagi makan seafood segar di pinggir pantai. Ikan bakar, cumi goreng tepung, udang saos asam manis, ditambah kerang dara saos tiram. Yah, jadi lapar kan. FYI, Indonesia masuk ke dalam lima besar negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia. Hasil komoditas lautnya tentu saja banyak donk. Tapi mengapa harga ikan masih mahal, ya?

illegal fishing di indonesia


Semua Gara-gara IUUF

Akhir pekan lalu gue main ke event Sinergi Aksi Informasi dan Komunikasi (SAIK) yang diadakan di Lapangan Ahmad Yani atau yang lebih dikenal dengan Alun-alun Tangerang. Acara ini berlangsung sampai tanggal 4 Desember kemarin. Ada banyak booth-booth dari berbagai kementrian, salah satunya yang paling antusias untuk dikunjungi adalah Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Berada di pojok venue, nggak membuat booth ini sepi pengunjung. Karena para pengunjung yang datang bisa foto bareng dengan Ibu Susi Pudjiastuti, lho. Di booth KKP ini, ada banyak informasi menarik mengenai IUUF (Illegal, Unreported, and Unregulated Fishing).

foto bareng bu susi pudjiastuti di event sinergi aksi informasi dan komunikasi 2018

Pasti kalian sudah sering mendengar tentang illegal fishing yang sering di koar-koarkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan. Hanya saja mungkin hanya segelintir yang paham betul apa itu IUUF.

Kapal-kapal asing yang mencari dan menangkap ikan di perairan Indonesia harus mempunyai izin dan nggak boleh melewati zona yang sudah ditetapkan. Jika tidak, maka aksinya tersebut sudah termasuk illegal dan wajib diproses sesuai hukum. Praktek IUUF inilah penyebab mengapa harga komoditas laut, khususnya ikan di Indonesia jadi mahal.

“Coba itu yang suka beli ikan import, TENGGELAMKAN!.” Jargon andalan Ibu Susi Pudjiastuti seakan sudah lekat sekali di telinga kita. Aksi menenggelamkan kapal-kapal nelayan yang mengambil ikan secara illegal di perairan laut Indonesia bukanlah tanpa alasan, atau sekedar sok-sokan gimmick belaka. Tapi demi mempertahankan kedaulatan Bangsa Indonesia.Tak heran jika menurut KKP, IUUF adalah ancaman bangsa. 


IUUF ancaman bangsa

Pernah dengar hukum supply and demand? Ini yang terjadi pada harga ikan di Indonesia. Persediaan ikan di Indonesia itu banyak banget, kan. Sementara tingkat konsumsi ikan masih rendah. Namun mengapa harga ikan masih mahal? Itu karena kita masih sering mengimport ikan dari luar.

Praktek illegal fishing sudah lama ada di Indonesia. Oknumnya biasanya adalah nelayan yang berasal dari negara tetangga yang bekerja di bawah perusahaan besar. Mereka belum kapok untuk melakukan tindakan ini karena belum ditindak sesuai hukum yang seharusnya. Dulu, jika ada nelayan asing tertangkap sedang melakukan praktek ini, biasanya hanya ditangkap, kapal ditahan, lalu dikembalikan ke negaranya. Kapal bisa ditebus kembali. Kemudian di lain hari, mereka bisa melakukan hal yang sama lagi. Lain halnya dengan sekarang. Begitu ketahuan, para pelaku ditangkap, kapal dikosongkan, jika terbukti bersalah, kapal langsung ditenggelamkan. Terhitung sudah 488 unit kapal illegal yang sudah ditenggelamkan di Indonesia sejak Oktober 2014.

Apa untungnya menenggelamkan kapal-kapal pencuri ikan? Hey, tahukah kalian sejak aksi ini dilakukan, negara sudah berhasil melakukan penghematan APBN hingga 8.2T IDR? Bayangkan dari segitu banyaknya rupiah yang diselamatkan akibat penenggelaman kapal. Mungkin bisa buat sekolah gratis, menyejahterakan nelayan, atau apapun yang bermanfaat di sektor lain.

Pengusaha di negara tetangga rugi karena kapal-kapalnya ini ditenggelamkan. Kebutuhan produksi tetap berjalan, tapi stok ikan makin menipis akibat kapal-kapalnya ditangkap oleh Satgas Gabungan Indonesia. Nah, mamam dah tuh! Alhasil daripada sudah nggak bisa main nakal, akhirnya mereka berinvestasi di Indonesia. Daripada gulung tikar yekan. Makanya jangan main-main dengan Indonesia!

foto bareng menteri kelautan dan perikanan

Hasil tangkapan nelayan Indonesia jadi lebih banyak, karena pesaing ilegalnya yang makin berkurang. Tingkat impor komoditas laut pun otomatis menurun. Semakin banyak nelayan kita yang menghasilkan tangkapan ikan, maka banyak pengusaha dalam negeri yang tadinya bergantung dengan impor, jadi beralih ke nelayan lokal. Bagai rantai makanan lah. Tak heran jika Menteri Kelautan dan Perikanan saat ini concern banget untuk memajukan nelayan dan menjaga kelestarian laut beserta isinya.


#AyoMakanIkan

Tugas kita sekarang adalah mendukung gerakan #AyoMakanIkan. Gue juga heran mengapa masih banyak yang nggak mengonsumsi ikan. Padahal nilai gizinya tinggi dan bagus untuk perkembangan otak anak hingga dewasa.

Nggak perlu ikan import yang mahal kok untuk meningkatkan gizi. Di perairan Indonesia juga punya ikan yang mempunyai nilai gizi setara dengan salmon. Yup, ikan kembung, saudara-saudara! Dilansir dari Good News from Indonesia, kandungan omega 3 yang dimiliki ikan kembung ternyata tiga kali lebih tinggi daripada salmon.

sinergi aksi informasi dan komunikasi 2018 di tangerang

Saat berada di booth KKP, Bapak Budi Ichsan Nasution, selaku kepala sub bagian hubungan lembaga di Kementrian Kelautan dan Perikanan, sempat menjelaskan bahwa ikan dori itu sebenarnya sama dengan ikan patin. Kalau yang pernah makan ikan dori pasti tahu deh bahwa tekstur ikan dori agak lembek. Nah, sama dengan ikan patin. Ini kasusnya mirip seperti makanan yang masuk ke kafe dan di warung makan biasa. Kalau di kafe namanya mixed vegetable with peanut sauce, di warung namanya cuma gado-gado. Isinya sama persis, cuma harganya beda. Itulah sebabnya mengapa kita wajib konsumsi ikan lokal. Selain kandungannya sama bahkan ada pula yang lebih besar, harganya juga jauh lebih murah.


Apa yang Bisa Kita Lakukan untuk Perairan Laut Indonesia?

Caranya menjaga laut sebenarnya cukup mudah, genks. Simak baik-baik ya!
  • Jangan buang sampah sembarangan, terlebih jika main ke pantai dan laut. Karena sampah-sampah tersebut akan termakan ikan dan akibatnya populasi ikan akan berkurang karena mati makan sampah kalian. Pernah dengar berita seekor paus yang terdampar dan begitu dibuka isi perutnya ternyata berisi sampah plastik? Nah, itu salah satu contohnya.
  • Kurangi penggunaan produk yang menggunakan kemasan yang terbuat dari plastik.
  • Nggak menyentuh apalagi mengambil terumbu karang, secantik apapun terumbu karang itu. Mereka bukan pajangan, kak! :p
Gampang banget, kan! Ada yang mau nambahin lagi? Buat yang suka travelling ke pulau atau pantai, jika melihat ada orang-orang yang melakukan ketiga hal di atas, sebaiknya tegur langsung. Karena dengan menegur saja, itu sudah sangat membantu. By the way, cek @kkpgoid untuk informasi lebih lanjut mengenai IUUF ya, genks!

pentingnya menjaga laut dan pantai

Seperti kata Ibu Susi, “Laut masa depan kita”. Tugas kita merawat kebersihan laut agar terumbu karang terjaga dan populasi ikan tetap banyak. Persediaannya bisa untuk anak cucu kelak. Nggak mau kan pemandangan indah di laut dan seisinya hancur cuma gara-gara IUUF? Yuk, kita jaga laut Indonesia!

3 Comments

  1. Semangaaatt!!! Brati kita harus mendukung #ayomakanikan juga yes. Biar kesejahteraan nelayan kita jg semakin membaik

    ReplyDelete
  2. mantapp artikelnya, membuka wawasan tentang pentingnya menjaga kedaulatan laut Indonesia

    ReplyDelete
  3. Enak bener ya, ikan ikan kita, mereka yang ambil. Tapi emang tingkat makan ikan kita masih rendah sih. Ironis secara kita negara bahari. Harusnya rajin makan ikan walau di warteg bahari

    ReplyDelete

Please notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!