Itinerary Trip di Jogja selama Lima Hari

Jogja lagi, Jogja lagi. Memangnya nggak bosan? Jujur, nggak sama sekali. Jogja selalu punya tempat di hati gue #Icikiwir. Karena sudah beberapa kali ke Jogja, kali ini gue eksplor tempat yang belum pernah gue datangi. Tapi tentu saja Jalan Malioboro tetap gue kunjungi donk. Kata orang nggak ke Jogja namanya kalau nggak ke Malioboro. Nah, selama lima hari di Jogja, kira-kira gue ke mana saja nih?

trip itinerary di jogja selama lima hari

Itinerary Trip ke Jogja selama Lima Hari

Gue ke Jogja dari tanggal 21 Oktober 2023 sampai 25 Oktober 2023. Sebenarnya trip kali ini terbilang cukup mendadak persiapannya. Kurang dari sebulan saja. Lantaran tiba-tiba gue dapat tawaran untuk review sebuah villa di Jogja. Tanpa pikir panjang langsung gue iyakan, karena memang sudah sekangen itu sama Jogja dan gue pun butuh liburan.


Langsung saja simak itinerary selama lima hari di Jogja, ya!

itinerary trip ke Jogja selama lima hari


Day 1: Departure (Jakarta – Yogyakarta), Malioboro

Gue berangkat dari Stasiun Pasar Senen pada pukul 6:40 pagi dengan naik kereta Fajar Utama kelas Ekonomi Premium dengan harga Rp. 300,000 per orang. Seharusnya bisa dapat tiket dengan harga yang lebih murah, tapi ya itulah risiko beli tiket kereta menjelang hari H.


Kereta tiba di Stasiun Tugu Yogyakarta sekitar pukul 14:30. Langsung bergegas ke hotel karena sudah bisa check in di jam tersebut. Gue booking Griya Jogja Hotel yang lokasinya nggak jauh dari Tugu Jogja. Gue booking di Traveloka sekitar Rp. 214,194 per malam. Kamarnya lupa gue fotoin, tapi isinya standar kok dan selama menginap gue nggak ada complain. Tapi gue dapat kamar di lantai 3 dan nggak ada lift.

travel itinerary ke jogja

Begitu sudah check in di kamar, gue langsung pesan sate ratu di gofood, karena masih capek setelah 8 jam lebih di jalan. Ternyata enak ya sate ratu, pantas saja hype-nya nggak main-main. Konon kalau datang ke restorannya langsung, antrinya juga lumayan panjang. Berhubung gue sobat lambung, jadi mending selonjoran saja di kasur hotel sambil menunggu satenya tiba di hotel. Nggak perlu menunggu lama.


Selepas Magrib, gue baru keluar hotel. Karena lokasi hotelnya juga nggak begitu jauh dari Malioboro, jadi gue memutuskan untuk jalan kaki saja ke Malioboro. Toh kebetulan juga malam minggu, sudah bisa dipastikan macet banget pasti jalanan menuju ke sana. Gue sempat berhenti cukup lama di Tugu Jogja untuk foto-foto. Ternyata ada jasa foto kilat di sana. Dengan bayar Rp. 50,000 sudah bisa foto sepuasnya. Hasilnya langsung dikirimkan ke whatsapp atau email. Hasil fotonya juga lumayan bagus. Buat gue yang sudah jarang bawa kamera saat travelling, bertemu dengan jasa foto seperti ini tuh membantu banget.

malioboro jogja

Di Malioboro juga sebenarnya nggak ngapa-ngapain. Hanya jalan-jalan melihat suasana. Saking penuhnya Malioboro di malam minggu, sampai bingung mau ngapain. Mau makan burung dara goreng juga nggak ketemu di mana warungnya pindah.

 

harga menu raminten jogja

Setelah lelah melihat lautan manusia di Malioboro, gue makan malam di Raminten. Jujur, mungkin ini selera lidah gue saja ya, tapi makanan yang gue santap malam itu failed semua. Sate kulitnya nggak fresh, pecak nilanya nggak berasa bumbunya, kurang nikmat lah pokoknya.



Day 2: Sarapan di Pasar Beringharjo, Hamzah Batik, Tengkleng Gajah, Bohemian Jogja Villas

Di hari kedua ini gue bangun lumayan pagi untuk momen liburan. Sengaja demikian karena niat mau sarapan di Pasar Beringharjo. Soto ayam dan sate koyor jadi pilihan pagi itu. Gue baru pertama kali cobain sate koyor atau sate kere. Rasanya cenderung manis.

sarapan di pasar beringharjo jogja

Beranjak dari Pasar Beringharjo, gue menyebrang ke Hamzah Batik. Gue beli beberapa oleh-oleh di sini karena malas menawar di pasar, gue lebih sering beli oleh-oleh di sini sih. Ternyata ada booth jamu juga, gue sempat beli kunyit asam di sini. Segelas hanya Rp. 3,000 saja.

sate koyor di pasar beringharjo

Selesai berbelanja di Hamzah Batik, gue pesan grabcar untuk kembali ke hotel. Beberes barang bawaan, mandi, dan pindah ke Bohemian Jogja Villas. Reviewnya sudah ditulis juga di blog ini. Proses check in-nya cepat dan stafnya ramah-ramah. Overall pengalaman menginap di Bohemian Jogja Villas sangat menyenangkan bagi gue. 

 

harga villa bohemian jogja villas


Kelar foto-foto sebentar di villa, gue pesan grabcar lagi untuk makan siang di Tengkleng Gajah. Jaraknya kurang lebih 8 km dan bisa ditempuh selaa 20 menit perjalanan. Enu yang dipesan siang itu adalah tengkleng gajah bumbu tongseng dan sate kambing. Ukuran satenya besar-besar meskipun satu porsi hanya lima tusuk, tapi mengenyangkan. Bumbu tongsengnya juga sedap. Pas di lidah gue. Nasi putih di sini juga bisa diambil sepuasnya. Cuma sayang mejanya agak sedikit berdebu.

tengkleng gajah jogja

Perut sudah kenyang, gue kembali lagi ke villa untuk istirahat. Karena villanya juga nggak begitu jauh dari pusat kota, gue lebih memilih untuk tinggal di villa dan pesan makanan online saja untuk makan malam. Lokasi villanya mudah ditemukan mitra pengemudinya kok. Jadi aman deh. Kalau mau jalan sedikit juga ada beberapa pilihan kafe di sekitar villa.



Day 3: Studio Alam Gamplong, Till Drop Bar & Resto

Gue jalan agak siang karena lagi-lagi, saking betahnya di villa jadi sayang kalau harus cepat-cepat pergi. Gue menyewa mobil di Sumbayak Rental. Mobilnya sudah diantar sejak semalam sebelumnya. Jadi pas pagi harinya mau dipakai sudah standby deh. 

 

studio alam gamplong jogja

Siang itu rencananya mau ke Studio Gamplong, namun gue rasa sayang banget kalau ke sana nggak pakai kamera yang proper. Setelah googling sana-sini, akhirnya menemukan tempat rental kamera di Jogja yang harganya masuk di kantong gue. Namanya DKY Sewa Kamera. Kalian bisa cek price list-nya di highlight instagramnya.

kafe di jalan prawirotaman jogja

Setelah proses pinjam kamera selesai, mobil langsung melaju ke Studio Alam Gamplong. Kalian bisa cek detail pengalaman gue selama di Studio Alam Gamplong di blog ini juga ya. Gue menghabiskan waktu di Studio Alam Gamplong kurang lebih sampai pukul 3 sore. Lalu kembali ke villa dan pesan makan di aplikasi online. Malamnya baru jalan lagi ke Prawirotaman, tepatnya di Till You Drop. Nggak terlalu lama juga di situ, karena badan renta ini nggak bisa bohong. Ngantuk bange, wak! :D



Day 4: Pawon Tempuran, Obelix Sea View, Hotel Poncowinatan

Gue check out dari Bohemian Jogja Villas sekitar pukul 10:30 dan langsung bergegas mengembalikan kamera sewaan, karena takut kena charge tambahan. Setelah kelar urusan pengembalian kamera, langsung cari makan.

pengalaman makan di pawon tempuran jogja

Tujuan tempat kuliner kali ini adalah Pawon Tempuran. Lokasinya agak blusukan gitu, tapi seru banget track-nya. Kayak masuk hutan. Menu andalannya ada rahang tuna bakar dan salmon lodeh. Keduanya enak-enak, tapi yang paling unik ya salmon lodehnya. Untuk standar Kota Jogja, harganya memang agak sedikit pricey sih.

pengalaman makan di pawon tempuran jogja

Setelah kenyang, mobil langsung meluncur ke daerah selatan, yakni ke arah Pantai Parangtritis. Namun gue bukan mau ke pantainya. Melainkan ke spot baru yang ada di Jogja, yaitu Obelix Sea View. Tempat ini baru buka pada pertengahan September lalu. Pemandangannya bagus banget! Harga makanan dan minumannya juga masih masuk akal kok.

 

obelix sea view jogja
itinerary jogja 5 hari

Niatnya ke sana mau lihat sunset, namun karena cuaca kurang mendukung jadi nggak begitu keluar sunsetnya. Alhasil gue memutuskan untuk kembali ke pusat kota dan check in di hotel selanjutnya. Hotel yang gue pilih ini biasa banget. Namanya Hotel Poncowinatan. Karena besok paginya sudah harus check out jadi sayang banget kalau pilih hotel mahal. Hotelnya berada di dekat pasar, nggak jauh juga dari hotel di hari pertama. Kamarnya ada di lantai 3. Namun ada banyak complain-nya nih gue selama menginap di sini. AC nya nggak dingin sama sekali padahal suhu sudah di 16°C. Mau protes ke resepsionis, nggak ada teleponnya, mau turun juga sudah capek banget. Pokoknya pas bangun tidur itu berasa kayak habis joging di GBK. Tapi ya gimana, namanya juga murah hotelnya. T.T



Day 5: Return to Jakarta

Pukul 8:30 gue sudah bergegas check out, toh sudah nggak betah juga berlama-lama di hotel. Panas, euy! Keretanya akan berangkat dari Stasiun Lempuyangan. Selama berada di Jogja dan banyak mengunakan transportasi online, gue merasa tarif bawah di Jogja ini murah banget. Naik taksi online mulai dari Rp. 7,000.


Tiba di Stasiun Lempuyangan, nggak langsung masuk ke dalam. Tapi mampir dulu di warung makan yang ada di seberang stasiun untuk sarapan. Gue pesan nasi gudeg, rasanya nggak cocok di lidah tapi nggak ada pilihan lain, jadi ya sudah lah. :)

KA Bogowonto Jakarta ke Jogja

Gue pesan kereta ekonomi premium Bogowonto yang berangkat pada pukul 10:00 dan tiba di Stasiun Senen pada pukul 18:12. Perjalanan lancar sekali dan banyak kursi kosong.



***

trip itinerary ke jogja selama lima hari

 

Trip selama lima hari di Jogja ini cukup berkesan buat gue. Asih ingat dengan istilah, “It's not aout the destination, it's about the journey with good company.” Jogja masih akan selalu jadi destinasi favorit gue kalau lagi kehabisan ide mau jalan-jalan ke mana. Semoga itinerary kali ini juga berguna untuk referensi liburan kalian selanjutnya. Happy holiday!

 


 

0 Comments