Panduan Travelling ke Semarang

Travelling ke Semarang – saat merencanakan perjalanan kali ini, gue sangat excited. Maklum, ceritanya kan birthday trip. Apalagi ulang tahun gue yang jatuhnya tepat pada akhir pekan. Jadi hanya membutuhkan cuti satu hari saja. Anyway, gue belum pernah ke Semarang sama sekali. Kalau hanya numpang lewat sih sudah beberapa kali Jadi sempat kebingungan juga saat mau menentukan akan ke mana saja selama di Semarang.

panduan travelling ke semarang

Mengapa gue memilih Semarang sebagai kota tujuan kali ini? Jadi kebetulan tahun 2018 kemarin sudah lebih dari dua orang yang menanyakan pertanyaan yang sama, “Kendall, ada rekomendasi hotel nggak di Semarang?”. Bagaimana gue bisa kasih rekomendasi kalau gue belum pernah ke sana sama sekali ye kan.

Dari situlah gue dapat ide. Oke, Semarang mana suaranya??


Getting There

Sebagai ibukota Provinsi Jawa Tengah, tentu saja nggak sulit untuk menuju ke sana. Ada banyak moda transportasi yang bisa kalian pilih.

semarang tawang

Kereta

Jika kalian tinggal di Pulau Jawa, kereta api merupakan pilihan transportasi yang paling umum. Selain murah (kelas ekonomi), ada banyak kereta yang menuju atau melewati Kota Semarang. Wajar saja karena letak Semarang yang berada di tengah-tengah Pulau Jawa. Wayangnya bingung, dalangnya bingung. Yang penting bisa ketawa. #LuKataOVJ

Perlu jadi catatan, di Semarang ada dua stasiun, yaitu Stasiun Tawang dan Stasiun Poncol. Saat berangkat, gue turun di Stasiun Poncol. Pas pulang gue naik dari Stasiun Tawang. Lokasi keduanya nggak terlalu jauh. Seperti Stasiun Tugu dan Stasiun Lempuyangan.

ke semarang naik kereta

Stasiun Tawang berdekatan dengan Kota Lama Semarang. Jadi bisa diselipkan untuk mampir ke kawasan Kota Lama Semarang sebelum pulang dari Stasiun Tawang.

Lama perjalanan dengan naik kereta dari Jakarta sekitar tujuh jam. Kereta yang gue naiki berangkat dari Stasiun Pasar Senen pada pukul 11 malam, dan tiba di Stasiun Poncol pada pukul 6:15 pagi. Harga tiket ekonomi biasanya mulai Rp. 65Ribuan sampai Rp. 135Ribuan. Sementara untuk kelas eksekutif biasanya mulai Rp. 300Ribuan.

Untuk kereta pulang gue dapat promo KAI seharga Rp. 50Ribuan untuk kelas ekonomi premium. Kondisi keretanya jauh lebih nyaman dibandingkan ekonomi biasa. #SobatMissqueen harus cobain naik kereta kayak gini deh.

Pesawat

Waktu tempuh jika naik pesawat dari Jakarta ke Semarang sekitar satu jam, dengan harga tiket mulai Rp. 300Ribuan. Dulu Air Asia punya rute Jakarta – Semarang, lho. Tapi hanya hitungan bulan, rute tersebut langsung ditutup. Mungkin karena sepi peminat. Gue pernah dapat tiket promonya hanya Rp. 90Ribuan saja. Tapi batal berangkat karena mengingat cuaca pada saat itu yang buruk.

Bus

Kalau kalian tinggal di Jakarta, gue nggak rekomen naik bus kalau nggak terpaksa banget. Lelah, shay. Kurang lebih harus menempuh 10 jam perjalanan. Belum terhitung macet di jalur pantura, khususnya Tol Cikampek. Harga tiketnya juga 11-12 dengan kereta api.

Jalan Kaki

Ya kaleeee.. Eh, tapi siapa tahu kalian ada yang iseng gitu kan ikutan gerakan Boleh silakan dicoba jalan kaki ke Semarang. Lumayan pas pulang nanti bawa oleh-oleh talas.


Transportasi di Semarang

Meskipun di Semarang ada Trans Semarang, tapi gue nggak sempat mencoba naik pilihan itu. Karena alasan praktis dan menghemat waktu, gue beberapa kali naik taksi online dan sewa motor untuk dua hari.

Pengalaman sewa motor di Semarang lumayan bikin panik. Gue baru mencari tempat penyewaan motor begitu tiba di sana. Ternyata ditolak beberapa rental motor lantaran sudah full book. Jadi gue sarankan untuk sewa motor jauh-jauh hari sebelum tiba di sana ya.


Tiga Hari di Semarang, Enaknya ke Mana Saja?

Semarang punya banyak spot menarik yang bisa kalian kunjungi. Selama tiga hari di sana saja gue nggak bisa mengunjungi semuanya. Jadi mau nggak mau harus ada yang dikorbankan, seperti Kampung Pelangi. Karena gue sudah pernah ke Jodipan yang serupa. Makanya gue pikir nggak apalah kalau melewatkan Kampung Pelangi ini. Lagipula toh sepertinya isinya sama saja.

Oh iya, ada satu lagi yang gue lewatkan, yaitu Lawang Sewu. Iya, gue tahu ini kesalahan fatal. Waktu itu gue sudah berencana untuk main ke Lawang Sewu. Tapi kebetulan ada saudara gue yang tiba-tiba masuk rumah sakit di Semarang. Jadi yang seharusnya jadwal sore itu ke Lawang Sewu, malah ke rumah sakit. Nggak apa-apa, mungkin ini petanda bahwa gue harus kembali lagi ke Semarang di lain waktu.

Jadi, selama tiga hari di Semarang enaknya ke mana saja nih?

Klenteng Sam Poo Kong

Tahun 1416 armada Zheng He terpaksa kembali berlabuh di Pulau Jawa, tepatnya Semarang. Lantaran juru mudinya Wang Jing Hong jatuh sakit. Karena Zheng He masih harus melanjutkan perjalanan dan juru mudinya tersebut juga masih dalam masa penyembuhan, akhirnya Zheng He berlayar kembali. Bukan masalah tega nggak tega, tapi karena saat itu Zheng He sedang ada misi yang harus dilaksanakan.

klenteng sampookong semarang

Kalau gue, pas lagi travelling lalu ada teman yang sakit, nggak gue tinggal, sih. Tapi kalau ngana bikin kzl terus judes-judes di jalan, langsung gue tekan tombol kursi peluncur kayak yang di pesawat jet tempur. #Bhay :p

Sebagai penghormatan pada pemimpinnya, Wang Jing Hong mendirikan patung Zheng He yang akhirnya menjadi cikal bakal pendirian Klenteng Sam Poo Kong.

Jam operasional Klenteng Sam Poo Kong mulai pukul 8 pagi hingga pukul 8 malam. Datanglah sepagi mungkin supaya belum terlalu ramai, jadi enak untuk eksplor. Apalagi saat weekend.

harga tiket masuk klenteng sampookong

Tiket masuk regulernya seharga 10k IDR. Namun jika kalian tertarik untuk masuk ke area sembahyang, di mana terdapat makam juru mudi dan melihat detail arsitektur lebih dekat, harganya 28k IDR. Buat teman-teman yang memang mau mengenal Klenteng Sam Poo Kong lebih dalam, sebaiknya masuk saja. Karena kalau cuma beli tiket reguler, hanya bisa foto-foto di area luar bangunan saja.


Kota Lama Semarang

Saat gue ke sana, ternyata kawasan Kota Lama Semarang sedang dalam perbaikan jalan yang cukup serius. Kebetulan gue naik motor ke sana, jadi berasa lagi naik kuda di film-film Cowboy. Mana berdebu banget jalanannya.

Tapi untungnya beberapa bangunan masih tampak gagah tanpa terganggu pemandangan kuproy-kuproy yang sedang bekerja. Kawasan ini mirip dengan Kota Tua Jakarta. Kompleks bangunan tua bekas zaman penjajahan gitu, deh.

gereja mbledug semarang

Namun, tentu saja bangunan GPIB Immanuel Semarang atau yang lebih dikenal dengan Gereja Blenduk yang paling menarik mata. Gereja ini merupakan gereja tertua di Semarang, yang dibangun pada tahun 1753. Dinamakan 'Blenduk”, karena atapnya yang berbentuk kubah bundar. Sehingga orang-orang sering menyebutnya dengan “Mblenduk”.

Dengan kubah putih dengan jendela-jendela berbuku besar yang tampaknya sudah pernah direnovasi, seakan menjadi primadona di antara bangunan-bangunan lain. Gereja ini masih aktif digunakan untuk kegiatan ibadah setiap hari Minggu.

Di samping gereja ada Taman Kota Lama Semarang, yang juga bersebrangan dengan kios-kios yang menjual barang-barang bekas artistik. Buat break syuting ala film Cowboy, kayaknya taman ini pas banget dijadikan tempat persinggahan kalau kalian capek keliling Kota Lama.

hunting foto di kota lama semarang
spiegel kota lama semarang
spot foto menarik di semarang
gereja di kota lama semarang
spot foto di kota lama semarang
foto-foto di kota lama semarang
kota lama semarang terbaru
spot foto di kota lama semarang

Ada wisata semacam trick art 3D gitu juga. Tapi gue nggak tertarik untuk ke sana. Karena cuma foto studio gitu dan bayar pula. #SobatMissqueen. Jadi mendingan foto-foto di bangunan-bangunan tua saja sebagai latar.


Umbul Sidomukti

Wisata yang satu ini nggak di Kota Semarang. Lebih tepatnya sudah masuk di daerah kabupatennya. Jadi, jika ada waktu lebih lama berada di Semarang, bisa dijadikan alternatif. Berhubung sudah lama gue mau berkunjung ke Umbul Sidomukti, makanya gue niatin untuk datang ke sana.

Perjalanan menuju Umbul Sidomukti memakan waktu sekitar 1.5 jam. Kondisi jalanannya mulus, hanya saja setengah jam terakhir sebelum tiba di sana, medannya cukup terjal. Alhamdulillah motor yang gue naiki nggak standing karena keberatan penumpang. Pastikan kendaraan yang akan kalian gunakan dalam kondisi prima, ya.

cara menuju ke umbul sidomukti dari semarang

Tiket masuknya sebesar 10k IDR per orang. Selain kolam renang dari bebatuan, ada arena outbond juga di dalam sana. Saat ke sana, kebetulan pengunjung yang datang nggak terlalu ramai. Karena kata beberapa teman yang pernah ke sana, rata-rata kapok lantaran kolamnya kayak gelas es cendol. Membludak! Jadi, saran gue jika ingin main ke Umbul Sidomukti, sebaiknya hindari akhir pekan. Gue datang pas Hari Senin soalnya.

Waktu terbaik untuk mengunjungi Umbul Sidomukti adalah saat pagi hari atau sunrise. Karena pemandangan sunrisenya cakep banget. Setidaknya itu sih yang gue lihat di google dan instagram.

Pondok Kopi Sidomukti

Beranjak dari Umbul Sidomukti, naik lagi ke atas, ada sebuah coffee shop yang sudah cukup tersohor. Selain menjual makanan dan minuman yang spesialisasinya adalah kopi, Pondok Kopi Sidomukti juga menjual pemandangan. Jika cuaca cerah, kita bisa melihat pemandangan gunung dari sana.
harga makanan di pondok kopi sidomukti

Harga makanan dan minuman di Pondok Kopi Sidomukti standar, lah. Kalau ke sana jangan lupa pesan menu kopinya ya. Ada makanan berat juga, kok. By the way, ada yang pernah ke sini juga nggak?


Makanan di Semarang

Siapa yang nggak tahu tentang lunpia Semarang? Ini salah satu makanan favorit gue setelah pempek. Garingnya kulit lunpia dengan isian rebung yang melimpah, sukses bikin gue ketagihan.

pengalaman jalan-jalan di semarang

Selama berada tiga hari di Semarang, gue sempat mencoba tiga brand lunpia yang sangat terkenal di Semarang. Ulasannya sudah tayang juga di blog ini.

Selain lunpia juga ada banyak kuliner lain yang nggak kalah enak. Ada Lekker Paimo, nasi goreng babat, tahu gimbal, dan masih banyak lagi. Saking banyaknya kayaknya lebih baik gue bahas di postingan lain ya. 
 
rekomendasi lunpia enak di semarag
nasi gandul pak memet semarang


Penginapan di Semarang

Selama tiga hari berada di Semarang, gue menginap di dua penginapan berbeda. Ketika sedang mencari penginapan di Airbnb, ternyata ada beberapa pilihan penginapan yang lucu. Harganya pun masih bersahabat.


Louis Kiene Apartmen

Apartemen di tengah kota dengan pemandangan Simpang Lima ini sangat layak dipertimbangkan. Kalau Minggu, ada car free day di sekitaran Simpang Lima, tinggal jalan kaki ke sana. Bonusnya, ada pemandangan infinity pool dengan background Simpang Lima Semarang. Ciamik!

pengalaman menginap di louis kienne semarang

[Baca selengkapnya: Review Louis Kiene Apartment]


Djajanti House

Awalnya gue mau booking Louise Kiene Apartment langsung dua malam, namun tiba-tiba nemu penginapan ini dan langsung galau. Akhirnya memutuskan untuk menginap di Djajanti House selama semalam.

Penginapan bergaya Jawa retro ini juga bisa jadi pertimbangan jika kalian berkunjung ke Semarang. Desainnya unik dan terasa homey banget!

pengalaman menginap di djajanti house semarang

[Baca selengkapnya: Review Djajanti House]



Itu dia panduan jalan-jalan di Semarang. Jika ada kesempatan di lain waktu, gue pasti akan eksplor lebih banyak tempat dan spot kuliner yang enak-enak.

Serius deh, masih banyak tempat kuliner yang belum sempat gue cicipi. Apalagi gue sebagai penggemar berat lunpia, senang banget bisa makan lunpia sepuasnya di Semarang.

Kalau ada rekomendasi objek wisata atau spot kuliner yang wajib dicobain, tulis di kolom komentar ya. Terima kasih sudah mampir ke missnidy.com. Semoga bermanfaat!


simpang lima semarang
Simpang Lima Semarang


2 Comments

  1. pertama, sebagai INFP, seneng banget menembukan infp lainnya di blogsphere ini.

    dan panduan travelling yang dibawa dengan santai, terstruktur, rapih, dan menarik ini jadi bikin saya pengen ke semarang yang kebetulan tidak begitu jauh dari jogja!

    makasih sudah berbagi...

    ReplyDelete
  2. aku pengen liburan singkat ke semarang tapi sampe sekarang belum ke sampean TT pengen ke Sam Poo Kong hikss. btw kota lama di foto kok semacam di Penang yak wkwk. ajak akuuuu kalau mau balik lagi :"D

    ReplyDelete

Please notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!