2020: A Blessing in Disguise

Dear 2020,

 

Tanpa terasa kalender di rumah berganti. Rasanya seperti baru kemarin tahun 2020 dimulai dan akhirnya pun gue bisa menulis hal seperti ini di awal tahun 2021. Biasanya, di awal tahun seperti sekarang gue menulis mengenai cerita flashback di tahun sebelumnya. Namun kali ini bukannya berat, tapi bingung mau menulis apa.

 

flashback 2020

2020 adalah Tentang Bertahan Hidup

 

Untuk rencana perjalanan yang terpaksa harus direlakan.

Untuk suasana baru penuh ketakutan tiap kali melangkahkan kaki ke luar.

Untuk hati yang mulai tersusun rapi kembali setelah porak poranda.

Untuk emosi yang terbuang sia-sia di gerbong kereta.

 

Gue hanya ingin bilang ke diri sendiri, “ Terima kasih sudah berusaha dan berjuang”

 

stasiun sudirman jakarta
bubur di dekat stasiun sudirman

2020 adalah tentang bagaimana kita bertahan hidup. Jelas bukan tahun yang mudah, tapi siapapun yang membaca tulisan ini. Selamat, kamu berhasil sampai di tahun 2021. Namun jangan lekas jumawa. Cerita tentang perjuangan bertahan hidup ini belum selesai. Kita sambut 2020 chapter 2, eh 2021 dengan semangat baru. Pelajaran baru apa lagi yang ada di depan, nggak ada yang tahu.

 

Masih teringat jelas, begitu berita pandemi masuk ke Indonesia, semua orang di sekitar seperti mendadak darah tingginya kambuh. Dikit-dikit sensi kalau lihat ada yang lagi update sosmed sedang ke luar rumah. Gue pun termasuk dari golongan mereka.

 

Korban berjatuhan pun nggak cuma dari angka penderita covid-19, tapi angka pengangguran. Sungguh efek dari coronces ini besar sekali. Banyak toko-toko yang tutup, nggak sedikit pula yang terpaksa dirumahkan. Bagaimana caranya mereka bertahan hidup?

 

Nasib Travel Blog di Masa Pandemi

Sebagai pemilik blog yang selalu membahas soal jalan-jalan. Gue pun bingung mau bahas apa. Mau travelling ke mana? Apa yang mau ditulis kalau nggak jalan-jalan?

 

nasib travel blog di masa pandemi

Sejujurnya, kalau bahan tulisan sebenarnya gue masih punya banyak. Hanya saja kalau bukan karena tenaga yang sudah habis di jalan, mungkin gue akan membahas sisa-sisa cerita perjalanan yang belum sempat gue tulis di blog. Masih ada hutang series perjalanan ke Jepang dan India.

 

Sebelum pandemi, begitu ada ide menulis, biasanya langsung gue tuangkan di notes handphone. Sekarang? Kalau nggak tidur, gue lebih memilih nonton drama Korea. Lihat oppa-oppa ganteng bisa memompa produksi hormon endorphin. Tekanan hidup pun terasa lebih ringan.

airbnb unik ala jepang di jakarta

Untungnya, sebelum pandmi dimulai, gue sudah sempat jalan-jalan ke Bandung dan staycation bareng sahabat gue di airbnb yang cukup unik. Kalau nggak, mungkin bisa lebih bingung mau nulis apa lagi. :D


 

Blessing in Disguise

Sebagai pekerja kantoran yang masih harus masuk tiap hari. 2020 bukanlah tahun favorit. Ketika kabar Jakarta akan di-lockdown, gue panik. Tapi ternyata hanya PSBB. Lalu gue bingung. PSBB itu kayak gimana? Efeknya apa?

 

Bagi yang berteman dengan gue di instagram, mungkin sudah hapal bagaimana gue sering mengeluh soal sistem transportasi masal selama PSBB. Karena pembatasan ini, gue harus datang lebih pagi dari biasanya. Normalnya gue sudah sampai di Stasiun Bogor itu pukul 5:30. Sejak ada PSBB, gue sudah berdiri mengantri di stasiun sejak pukul 5. Apa yang kalian lakukan di jam tersebut?

 

naik kereta commuter line di masa psbb

Jadi jangan heran kalau selama 2020 gue lebih sedikit update blog dibanding tahun-tahun sebelumnya. Capek Hayati! Kalau ada waktu luang pun lebih baik tidur biar imun tetap fit.

 

Beruntunglah kalian yang masih dapat jatah WFH tanpa potong gaji. Jangan kebanyakan mengeluh, jangan nyinyir ke orang-orang yang masih keluar rumah karena full time kerja ke kantor. Di luar sana banyak yang kehilangan pekerjaan dan pendapatan gara-gara corona.

 

Bukan hanya gue, sepertinya tahun 2020 bukanlah favorit semua orang. Meskipun begitu entah mengapa di tahun ini ada banyak hal yang patut gue syukuri. Ada saja rezeki yang berdatangan. Selalu ada alasan untuk bersyukur.


Salah satu pencapaian gue di tahun 2020 adalah akhirnya gue bisa merenovasi kamar yang sudah lama sekali ingin gue lakukan sejak zaman masih ngekos. Bisa lebih produktif ngedit video untuk channel youtube karena betah di kamar.

 

make over kamar hijau mint

Sampai tiba di akhir tahun 2020, seorang teman bertanya, “Kira-kira di tahun ini apa yang paling lo syukuri, oma?”

 

Pertanyaan tersebut nggak butuh waktu lama untuk gue jawab. “Kesehatan, kak. Dari Maret kita masuk ke kantor terus setiap hari tapi masih dilindungi Allah, lho. That’s a blessing

 

Seperti yang sudah gue sebutkan di atas, pekerjaan gue di kantor nggak memungkinkan untuk WFH. Di antara beberapa divisi yang ada di kantor, boleh dbilang divisi gue ini satu-satunya yang nggak pernah mendapat jatah WFH. Subuh sudah berangkat ke kantor, rebutan tempat duduk di kereta, bertemu dengan orang banyak, tapi Alhamdulillah gue dan teman-teman se-divisi gue ini masih diberi kesehatan. Sementara divisi lain yang kebagian jatah WFH sudah satu persatu tumbang gara-gara corona.

 

Gue percaya akan selalu ada keberkahan di setiap keikhlasan yang kita jalani, akan selalu ada titik terang dari lorong gelap yang kita lalui. Badai pasti berlalu.

 

Terima kasih 2020 atas perjalanan panjang yang terasa singkatnya. Semoga tahun 2021 punya harapan baru yang lebih menyenangkan. Hwaiting!


1 Comments

  1. pencapaian terbesar di tahun 2020 adalah bisa berhasil melaluinya dengan keadaan sehat wal'afiat, walaupun 2021 "neraka" belum juga hilang. Tapi, yuuuk kembali ikhlas dan ikhtiar, sisanya biar Allah yang tentukan.

    ReplyDelete

Please notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!