Mengeksplor Sisi Lain Bali di Nusa Penida

cerita perjalanan ke nusa penida

Sudah sering ke Bali? Sudah bosan belum? Eits, jangan keburu bosan dulu, karena postingan kali ini bakal gue kasih tahu tempat-tempat di Bali dari sisi berbeda. Selain terkenal dengan pantainya, Bali identik dengan hingar bingar dunia malam dengan beach club yang selalu berlomba-lomba untuk menarik perhatian turis lokal maupun mancanegara. Gak semua orang suka dengan suasana Bali yang seperti itu. Actually, I'm not into night life thingy and a little bit introvert. Jadi kalau ke Bali lebih suka nikmatin pemandangan alamnya saja. Entah itu pantai atau gunung, yang penting bukan tempat yang terlalu crowded yang bikin kepala pusing sama buat mata kunang-kunang pas lihat bill.


peta objek wisata di nusa penida bali
Peta objek wisata di Nusa Penida

Akhir Mei lalu, beberapa hari setelah sepulangnya dari Jogja gue berkesempatan untuk mengeksplor Bali selama 3 hari 2 malam. Awalnya gue berencana untuk menghabiskan waktu selama 4 hari 3 malam, tapi ternyata cuti kantor gak semulus perkiraan. Setelah googling sana sini, akhirnya gue memutuskan akan ke Nusa Penida dan menginap semalam di sana. Ya, pulau yang suka dikunjungi oleh kapal pesiar yang terkenal itu. Biasanya orang-orang ke Nusa Penida hanya untuk singgah sebentar sekedar mengunjungi penangkaran penyu atau diving saja. Tapi kali ini gue berniat untuk menginap selama semalam di Nusa Penida.

Sebelum melakukan trip ke Nusa Penida, ada baiknya simak dulu beberapa informasi berikut.

Best Time

Idealnya mulai Juli - Oktober. Dimana ombak masih bersahabat dengan jaminan cuaca yang cerah sepanjang hari (informasi yang gue dapat dari penduduk setempat).

How to Get There

Naik fastboat dari Sanur atau kapal feri dari Pelabuhan Padang Bai. Gue prefer naik fastboat dari Sanur, karena lebih dekat dari bandara. Beli tiket di pelabuhan Sanur yang lokasinya tidak jauh dari Warung Mak Beng. Patokannya, dari Warung Mak Beng tinggal belok kiri saja. Gak jauh dari situ akan banyak ditemui loket penjualan tiket. Harga tiketnya sebesar 75k Idr per orang. Perusahaan fastboat yang menuju ke Nusa Penida ada dua pilihan. Pertama adalah Maruti, dan yang kedua adalah Dwi Manunggal. Gue cobain dua-duanya, dan gue lebih rekomen Maruti. Kapalnya lebih besar dan pelayanannya lebih profesional.

sunrise di sanur
Suasana di Sanur jam 7 pagi
pelabuhan banjar nyuh di nusa penida
Pelabuhan Banjar Nyuh, tempat berlabuh kapal dwi manunggal.
pelabuhan maruti  toya pakeh nusa penida
Pelabuhan Toya Pakeh Nusa Penida

Oh iya, alternatif transportasi dari Kuta menuju Sanur bisa menggunakan jasa transportasi online (Grab Car/Uber). Tapi harap maklum kalau di Bali masih jarang armadanya. Salah satu alasannya adalah karena masih suka bentrok dengan taksi konvensional dan mobil rental. Jadi driver masih suka pilih-pilih soal tempat menjemput penumpangnya. Tarifnya waktu itu hanya sekitar 75k Idr per mobil. Lumayan kan kalau sharing dengan 3 teman lainnya, bisa lebih hemat ketimbang naik shuttle car yang seharga 50k per orang.

Accomodation

jero rawa homestay review
Kamar AC di Jero Rawa Homestay

Nusa Penida belum seramai pulau tetangganya yaitu Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan. Sehingga gak usah heran kalau masih sedikit pilihan penginapan di sana. Penginapan sekelas resort kecil-kecilan yang gue hitung hanya ada 4, sisanya berupa guesthouse atau homestay. Range harganya mulai dari 175k Idr - 800k Idr. Gue menginap di Jero Rawa Homestay di kamar double room AC seharga 300k Idr. Gue rekomen deh homestay ini. Ownernya, Bli Putu, superb banget pelayanannya.

Food

Rekomendasi makanan di Nusa Penida
Makanan di Rumah Makan Ibu Restu

Pilihan makanan di Nusa Penida gak terlalu banyak. Mungkin karena masih sedikit turis yang datang, jadi belum begitu banyak rumah makan yang tersedia. Di Pelabuhan Toya Pakeh ada rumah makan Ibu Restu dengan menu andalan seafood.
 
Buat yang muslim, rumah makan ini dijamin halal karena ownernya juga muslim dan gak menyediakan menu B2. Plus, kalau tamunya orang Indonesia bakal dikasih discount! Kalau mau santai minum-minum, ada Penida Colada, wifinya kencang di sini. Gue juga sempat nyobain makan di Rumah Makan Ayu Nida, ini recommended banget makanannya. Soalnya sambal matah dan gurita gorengnya juara!

How to Wander Around Nusa Penida

Satu-satunya moda transportasi yang cocok menyusuri jalanan di Nusa Penida hanya motor. Sebenarnya mobil bisa aja sih, tapi jalanannya kecil dan bakal repot kalau papasan dengan mobil dari lawan arah atau kalau mau putar balik. Saran gue kalaupun harus naik mobil, lebih baik sekalian hire drivernya. Karena jalanan di Nusa Penida 80% gak mulus dan kecil sehingga akan lebih baik kalau orang lokal yang sudah tahu medan yang memegang kendali setir demi keamanan. Sewa motor biasanya 75k Idr per hari. Begitu tiba di pelabuhan akan ada banyak orang yang menawarkan jasa penyewaan motor ini.

sewa motor di nusa penida
pengalaman menginap di nusa penida
Pemandangan Gunung Agung Bali

Perlu gue tekankan sebelumnya, kalau Nusa Penida lumayan luas dan dari satu tempat ke tempat lainnya cukup jauh jadi persiapkan fisik yang fit dan prima (Udah kayak merk air mineral). Jaringan provider telepon yang bagus selama di sana sepertinya Telkomsel. XL juga masih nangkep sinyal, tapi gak di semua tempat. Jangan lupa juga pakai sunblock sesering mungkin kalau gak mau gosong-gosong angus kayak yang gue alami. Udah kayak bolu kelupaan diangkat.

Setelah paham betul soal di atas, langsung aja gue bahas tempat-tempat kece yang ada di Nusa Penida.

1. Guyangan Waterpool

guyangan waterpool

Gue percaya sesuatu yang indah itu butuh usaha dan perjuangan. Sama halnya dengan tempat ini. Guyangan ini sebenarnya adalah mata air yang membentuk kolam alami menghadap langsung ke laut lepas. Tapi untuk bisa sampai ke sini, kita harus menuruni lebih dari 700 anak tangga dengan sudut hampir 90 derajat kemiringannya. Butuh waktu sekitar 45 menit dari Toya Pakeh menuju ke Guyangan.

2. Kelingking Secret Point

kelingking secret point

Lokasinya berada di selatan Nusa Penida. Lama perjalanan dari Toya Pakeh kurang lebih sekitar 30 menit (tanpa nyasar).Penduduk di sekitar sini rata-rata tidak bisa berbahasa Indonesia, tapi pada dasarnya mereka mengerti kita ngomong apa. Pantai ini sepintas mirip sekali dengan Navagio Beach di Zakynthos. Bagus banget!

[Baca juga: Ada Pantai Mirip Navagio Beach Yunani di Bali]

3. Broken Beach atau Pasih Uug

boken beach nusa penida

Jalanan ke sini bukan main parah banget rusaknya. Gak ada aspal, jadi jangan sekali-kali nyoba main ke sini kalau habis hujan. Pantai ini udah cukup beken di dunia instagram dan agak ramai dibandingkan dua tempat sebelumnya. Gak ada yang bisa dilakukan di sini kecuali minum teh pucuk sambil foto-foto. #PanasBlay

4. Angels Billabong

pengalaman ke angels billabong nusa penida

Lokasinya hanya tinggal jalan kaki dari Broken Beach. Berhubung musim lagi jelek dan ombak sedang tinggi banget, jadinya gue gak bisa berenang di sini. Padahal setelah panas-panasan seharian, gue udah ngebet mau berenang di Angels Billabong. Mana udah siap pakai baju renang dari pagi. Tahunya gak jadi nyebur. Terdapat cekungan di antara karang-karang sehingga membentuk kolam renang alami. Kalau bisa berenang di sana pasti seru banget!

5. Atuh Beach

pantai atuh dan abah stone

Pantai ini lokasinya di sebelah timur Nusa Penida. Cocok untuk berburu sunrise. Lama perjalanan sekitar 1,5 jam dari Toya Pakeh. Tapi jalanannya gak separah kayak ke Broken Beach kok. Di sini sebenarnya kita bisa dapat 3 lokasi sekaligus. Pertama adalah Bukit Atuh. Kedua adalah Batu Abah, yang sepintas mirip perbukitan di Raja Ampat. Ketiga adalah Pantai Atuh, letaknya di bawah Bukit Atuh. 

6. Bukit Telletubbies

bukit teletubbies nusa penida

Bukit ini gak sengaja kita lewati setelah gagal ke Suwehan Beach. Cantik sekali bentuknya mirip dengan rumah Tinkie Winkie. Tapi kita hanya bisa memandang dari kejauhan saja.


Sebenarnya masih banyak objek wisata yang bagus-bagus dan masih sepi pengunjung di Nusa Penida. Dijamin gak bakal ada photobomb deh. Seperti Banah Cliff, Suwehan Beach, dan yang terkenal adalah Crystal Bay. Gue sudah sampai Suwehan Beach, tapi begitu sampai bawah ombaknya besar sekali. Jadi naik lagi ke atas, padahal untuk turun ke bawah butuh usaha keras. Kita harus menuruni jalan setapak di pinggir bukit, salah pijak bisa-bisa langsung jatuh ke jurang. Perlu ekstra hati-hati. Sementara sudah niat juga mau ke Crystal Bay tapi gak keburu gara-gara kelamaan berjuang naik bukit seperti wall climbing di Suwehan Beach.

suwehan beach
Jalan setapak menuju ke Suwehan beach, sebelah kiri langsu jurang tanpa batas pengaman.

Oke, kenapa gue bilang Nusa Penida ini punya sisi berbeda dengan Bali 'mainland'? Selain memang karena tidak ada beach club mewah apalagi resort bintang 5, selama gue keliling Nusa Penida ternyata belum semua penduduknya bisa berbicara bahasa Indonesia. Waktu gue mampir di salah satu rumah makan setelah dari Guyangan, ibu penjualnya tiba-tiba nanya "Makan api?". Terus gue cengo. 'Debus kali aah makan api', dalam hati gue membatin. Suasananya juga benar-benar masih perkampungan banget. Gue saja yang jelas-jelas perawakannya Indonesia gini jadi berasa bule selama di sana, karena mereka kalau lihat ada wisatawan langsung pada nengok semua. Antara bawaannya risih sama mau dadah-dadah sok ngartis ke arah mereka.

Overall, seru banget sih bisa eksplor Nusa Penida. Kalau disuruh balik lagi ke Nusa Penida, pasti gue mau banget. Nusa Penida is worth to visit! Gue gak keberatan kok kalau mengulang liburan yang sama lagi. Jadi kapan nih abang ajak eneng ke Nusa Penida??




FOLLOW ME HERE

  TWITTER || INSTAGRAM || GOOGLE


7 Comments

  1. Ramai dan tambah mahal pastinya.. :D

    ReplyDelete
  2. Bookmark!!
    infonya lengkap nih buat ke Nusa Penida

    ReplyDelete
  3. Gw sudah berulang kali baca tentang Nusa Penida, tapi gw kok masih belum nemu transportasi yang safety procedurenya cukup sesuai standar internasional ya. Sayang gw belum lihat kapal Maruti. Plus dermaganya itu memang belum berbentuk gitu ya? Berarti cocoknya ke sana mending backpacking dan jangan bawa koper dong?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nusa Penida itu kayak Bali 50 tahun yang lalu. Belum ada banyak mobil bersliweran, penduduknya belum semua lancar Bahasa Indonesia, dan jalanannya masih banyak yang jelek. Jadi wajar kalau transportasinya pun belum diperhatikan. Jumlahnya aja masih sedikit.
      Betul, menurut gue lebih cocok buat backpacking. Soalnya repot bawa koper di sana.

      Delete
  4. Thanks mbk utk share postsnya. Emang travel mbk itu Juli 2016 ya, saya barusan cek kalo di web Maruti Sanur http://marutigroupfastboat.com/ harga per orang untuk menyeberang ke NPenida skrg 300rb per orang ya? Naik tinggi sekali dari 2016 yang 75rb. Atau jenis fast boat nya mgkn yang berbeda? Mgkn ada advice, thanks.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya saya ke sana tahun 2016.
      Saran saya gini, langsung datang ke Sanur aja. Soalnya kadang harga turis asing sama domestik beda. Nah, yang ditampilkan di website itu bisa jadi untuk turis asing. Kalau pun ada kenaikan harga, harusnya nggak sedrastis itu juga sih.

      Delete

Please notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!