Berbeda tapi Tetap #Sehatea

berbeda tapi sehatea

Manusia itu diciptakan berbeda. Lahir dari rahim yang sama saja belum tentu satu pemikiran, dan satu selera, apalagi jika tidak ada hubungan darah sama sekali. Meskipun demikian, bukan berarti kita tidak butuh orang lain dalam hidup.



Kalian pasti punya kan sahabat yang benar-benar mengerti luar dan dalam? Gue punya donk pastinya. Okay, let's jump to the story about me and one of my best friend.

Anindhya atau yang akrab disapa Didi, salah satu teman terbaik di kantor. But she's completely different in many ways. Jika dilihat dari penampilan saja sudah jauh berbeda. Dalam hal berbelanja misalnya, gue tipikal 'fighter', senang banget kalau ada pesta diskon yang mengharuskan gue untuk ngubek-ngubek tumpukkan barang, tidak takut kalau harus rebutan barang dengan orang lain, yang penting dapat harga termurah. Sementara dia, tipikal yang datang ke mall, cek harga, kalau cocok langsung ke kasir. Dia paling malas kalau harus berdesak-desakan dengan orang banyak hanya untuk membeli satu potong pakaian.

foto dengan sahabat

Dalam memilih warna lipstick, kami pun punya selera yang cukup berbeda. Gue lebih suka pakai warna nude (pink mauve, dan coral). Sementara dia lebih suka pakai warna merah menyala. Setiap kami ke counter kosmetik, gue selalu mengatakan hal yang sama, "Pasti lo mau beli merah lagi deh, ngapain beli warna merah mulu cuma beda merk". Paling sering adu pendapat deh kalau sudah di depan counter kosmetik.

Soal selera musik? Jangan ditanya, kami bertolak belakang banget. Didi lebih menikmati lagu dangdut. Kalau tidak percaya, coba saja lempar satu kata padanya, dia pasti langsung menyanyikan lagu dangdut dengan kata tersebut. Gue sering melabelkan title 'Bang Ipul versi cewe', tiap kali dia nanyi lagu dangdut. Sementara lagu-lagu yang gue suka, Didi tidak tahu sama sekali.

serial drama korea vs serial turki

Apalagi kalau bahas serial Korean drama. Didi tidak tahu sama sekali nama aktor maupun aktris Korea yang serial dramanya gue tonton. Gue pun begitu, saat dia lagi ngefans sama artis Turki, gue hanya bisa diam karena tidak kenal satupun nama-nama artis Turki, karena tontonan Didi hanya serial drama Turki dan India.

Meskipun banyak hal berbeda yang kami miliki, bukan berarti kami tidak saling membutuhkan, dan tidak suka satu sama lain. Gue pribadi, ketimbang harus mempersoalkan perbedaan yang ada diantara kami, lebih baik mencari persamaan yang membuat kami semakin erat tali persahabatannya.

manfaat kebiasaan minum green tea

Banyak contoh orang-orang yang kehilangan sahabat hanya karena mempermasalahkan hal-hal sepele yang seharusnya tidak diperdebatkan. We choose to embrace what we have in common. Benar, kalau banyak sekali perbedaan mencolok yang ada di diri kami, tapi tidak pernah sekalipun kami ribut besar hanya karena perbedaan kecil tersebut.

Gue dan Didi hingga saat ini masih menjalin pertemanan pun karena adanya persamaan yang kami miliki. Daripada melihat perbedaan selera belanjanya saja, toh yang penting kami berdua sama-sama suka belanja. Jadi kalau kami jalan ke mall bareng, gue akan 'berjuang' di antara tumpukan baju, sementara Didi, yang tidak suka berdesakkan, bisa duduk manis sambil jagain tas gue.

Soal lipstik, mau apapun warna yang kami pilih, intinya kan kami berdua sama-sama menyukai lipstik. Lalu musik? Apapun genre musik yang kami sukai, yang penting kami berdua sama-sama suka musik, kan?

teh hijau yang recommended

Toh kami bukan anak SMA lagi yang bertengkar hanya karena tidak dipinjamkan pulpen, atau karena nilai hasil ujiannya lebih besar dari satu sama lain. Kami sadar betul bahwa sekarang sudah memasuki fase dimana adu mulut, bertengkar, atau saling sirik itu akan menguras energi dan lebih banyak hal yang berguna selain sibuk mengurusi hidup orang lain.

Perbedaan karakter juga bukan suatu masalah bagi kami, malah bisa saling melengkapi, lho. Gue yang emosinya lebih cepat meledak, seringkali dibantu oleh Didi untuk menetralkan kembali. Sementara Didi yang sering 'pasrah' sama masalah yang lagi menimpanya, harus gue kasih semangat dan solusi. That's what friends are for. #KemudianNyanyi

Tak terbayang bagaimana rasanya kalau gue tidak punya sahabat di kantor. Saat lagi stres dengan pekerjaan, kesal dengan rekan kerja lain, tidak ada tempat paling nyaman selain cerita dengan sahabat sendiri. Kalau sudah ngobrol, kami pasti satu frekuensi. Meskipun kalau gue lagi excited bahas serial drama Korea yang baru saja gue tonton, dan Didi tidak mengerti sama sekali, tapi masih banyak bahan obrolan yang bisa kami diskusikan selain itu. Mulai dari hal receh sampai bahas politik yang menurut kami berdua adalah pembahasan berat.

We always finish each other's sentences. Bahkan sampai pakai bahasa isyarat tubuh saja kami sudah saling mengerti. Misalnya nih, saat kami lagi ke salah satu mall di Jakarta. Tiba-tiba berpapasan dengan orang yang dandanannya nyentrik banget, mata gue langsung mengirim sinyal ke Didi, dan dia pun langsung paham maksud gue apa. Terus kami langsung tertawa. Mungkin kalau orang lain yang melihat, belum tentu mengerti kenapa kami tertawa, soalnya tidak ada satu patah kata pun yang keluar dari mulut saat itu, tiba-tiba sudah tertawa saja.

minum teh hijau untuk diet

Soal kuliner, hampir tidak pernah diperdebatkan. Maklum, kami berdua sama-sama doyan makan. Kalau lagi travelling bareng, yang dicari pertama kali adalah spot kulinernya. Uniknya persahabatan ini, di saat gue baru saja mengingatkan untuk olahraga bareng, sorenya gue malah ngeshare foto makanan enak. Keesokan harinya di pagi hari, Didi bagi informasi cara diet kekinian, tapi siang hari dia malah ngajak makan bakso. Jadi wacana tidak pernah berjalan lurus sebanding dengan action.

Kami berdua sadar, bahwa hobi kami yang suka kulineran pasti bakal bikin berat badan cepat naik dan kesehatan tidak terkontrol. Kolesterol naik lah, gula darah, dan tekanan darah yang naik turun lah. Gue rajin mengajak Didi untuk olahraga bareng di kawasan Senayan, meskipun dia hanya mengiyakan 4 dari 10 ajakan yang pernah gue tawarkan. Karena gagal terus, akhirnya gue bawain Teh Hijau Kepala Djenggot. Kenapa jadi tiba-tiba minum teh?

teh hijau kepala djenggot

Seperti yang sudah gue ceritakan di atas, di sela-sela jam kerja, kami selalu duduk di spot favorit. Entah itu buat ngobrol sambil ngemil atau ngeteh bareng. Karena gue tahu, sahabat gue ini susah diajak olahraga, setidaknya mau diajak mengonsumsi makanan dan minuman sehat. Saat gue bawain Teh Hijau Kepala Djenggot, dia langsung mau. “Mendingan ini deh, gak pakai capek lari-lari,” kata Didi baru nyeruput tehnya. :))

Awalnya dia sempat ragu dengan produk ini. Lalu akhirnya gue jelaskan.

teh hijau kepala djenggot review

“Lo gak ingat iklannya dulu, Kak?,”tanya gue pada Didi
“Iklan yang mana ya? Gue lupa,”jawab Didi
“Mon, Mon, maen gembot bikin pusing. Dulu gembrot kok sekarang langsing. Rahasianya apa, Mon? Gitu Kak! Ingat gak?,” Gue berusaha menirukan dialog di dalam iklan tersebut.
“Oooooh iya ingat! Yang bintang iklannya Kadir sama Diana Pungky, ya? Hahahaha,” Akhirnya dia ingat juga. :D

By the way, ada yang masih ingat dengan iklan itu? Selamat, berarti kamu sudah tua. :))

Sesimple itu untuk membuat Didi percaya bahwa produk Teh Hijau Kepala Djenggot ini baik untuk dikonsumsi, karena teh ini sudah ada sejak lama di Indonesia, pastinya juga sudah mengantongi izin dari BPOM Indonesia. Tidak mungkin donk gue kasih produk asal-asalan ke sahabat sendiri.

Seperti yang sudah diketahui, teh hijau memang punya banyak manfaat untuk menjaga kesehatan, yaitu mengontrol berat badan dan mencegah kanker. Kandungan antioksidan di dalamnya 100 kali lebih banyak dari vitamin C. Lihat saja orang-orang Jepang yang punya tradisi dan kebiasaan minum teh hijau sehari sekali. Rata-rata berumur panjang dan mempunyai kulit yang bagus.

teh hijau kepala djenggot untuk kesehatan

Nah, semakin banyak kan hal-hal yang buat kami berdua makin sehatea. Belakangan ini coba perhatikan deh, banyak orang yang bertubuh sehat, tapi kesehatan jiwanya tidak sehat hanya karena terlalu sibuk mengurusi perbedaan. Apalagi kalau lihat timeline fesbuk, seram banget! Padahal kalau ditelaah lebih baik, akan ada banyak persamaan yang membuat hubungan persahabatan dan persaudaraan lebih kuat. Tidak ada untungnya kalau kita hanya fokus pada hal-hal yang kurang membawa manfaat. Coba ubah sudut pandang ke arah yang lebih positif. Hidup juga akan lebih bahagia.

Anyway, bagaimana dengan kalian? Pasti punya donk sahabat yang berbeda tapi #sehatea? Coba yuk ceritain di kolom komen yang ada di bawah ini tentang persahabatan kalian yang berbeda namun #sehatea. Share juga ceritanya di blog kalian, ya. Siapa tahu cerita kalian bisa menginspirasi banyak orang. Jangan lupa colek gue nanti biar bisa gue baca juga. Let's spread the love!


Cek Instagram: www.instagram.com/kepaladjenggot


teh hijau kepala djenggot aman untuk kesehatan dan diet


FOLLOW ME HERE
  TWITTER || INSTAGRAM || GOOGLE
email: miss_nidy@yahoo.com

1 Comments

  1. Kemarin mau ngambil teh ini sewaktu belanja. Tapi aku malah ambil teh yang biasa kubeli hahahhaha. Kayaknya kudu dicoba

    ReplyDelete

Please notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!