Java Dancer Coffee

Gue bukan maniak kopi, tapi gue jarang menolak ajakan minum kopi di coffee shop. Karena yang gue nikmatin bukan hanya kopinya tapi suasananya. Jadi kalau diajak minum kopi sachet, gue jarang mengiyakan karena ga dapet 'feel'nya (milih2 bok!) #songong.
Sewaktu ke Malang bulan Maret lalu, gue dan beberapa teman sekantor yang join trip saat itu minta diantarkan oleh driver ke coffee shop terbaik yang ada di Malang. Kebetulan memang teman-teman gue itu pecinta kopi, jadi gue ngikut aja dah. Sang sopir pun mengajak kita ke Java Dancer Coffee. Well, namanya agak nyeleneh 'kok ada dancernya?'. Gue pikir bakal ada suguhan tarian apa gitu disana. Hihiii


Coffee shop ini terletak di pinggir jalan, di dekat alun-alun kota Malang atau lebih tepatnya di seberang Melati Restaurant (Hotel Tugu). Bentuknya semi outdoor, tanpa air conditioner, dan mostly interiornya terbuat dari kayu. It's really unique. Kami langsung sibuk pilih menu kopi yang akan kita sruput. Gue pilih kopi caramel (lupa namanya). Ka Naya pilih kopi vietnam, Ci Liana kalau ga salah pilih Hazelnut. Sambil menunggu kopinya datang, kami langsung lihat-lihat pilihan kopi mentah yang bisa kita beli untuk oleh-oleh. Tring! Langsung kepikiran beliin buat Popo, si boss yang udah duluan pulang waktu di Bromo. Gue beli dua macam, kurang lebih satunya itu harganya sekitar 50k idr. Lalu dua kopi yang gue pilih itu diberi kemasan tas karung goni kecil. Lucu deh bentuknya. Sayang lupa difoto. Pokoknya emang cocok untuk oleh-oleh pecinta kopi. Oh iya, saat kita lagi ribet pilih oleh-oleh, si Pak Erwin asyik ngobrol sama salah satu owner coffee shop ini. Orangnya ramah dan ga sungkan kasih info tentang kopi yang enak dan tempat nongkrong favorit dia kalau lagi di Jakarta.
suasana di dalam java dancer
daftar menu java dancer
Gak lama setelah pilih oleh-oleh, kopi pesanan kita datang satu persatu. Kita saling icip-icip semua pesanan kita. Suprisingly, pilihan gue jadi kesukaan teman-teman gue. Padahal gue yang gak ngerti kopi, cuma milih itu karena namanya familiar di kepala gue. Hahahaa. Manisnya pas, dan porsinya lumayan banyak. Gelasnya juga lucu. Gue cobain kopi pesanan Ka Naya. Hmm, kopi dia kopi 'banget'. It's really not my type. :D
biji kopi dan kopi bubuk untuk oleh-oleh di java dancer coffee
salah satu owner yang sedang merangkap jadi barista
Ci Liana dan Ka Naya yang lagi asyik pilih menu
Well, overall.. Gue sukaaaa banget hang out di Java Dancer. Atmosphere vintagenya dapet, traditionalnya apalagi. Rasa kopinya enak dan relatif murah. Kopi yang gue pesan cuma 25k idr ko. Dibanding caramelnya starbuck aja masih enakan yang di Java Dancer ini. Pokoknya kalau lagi ke Malang wajib mampir ngupi dimari dah, bang! Recommended!

0 Comments