Japan Travel Diaries - Osaka (Day 6)

Hujan mengawali hari itu, tepatnya tanggal 15 April 2018. Akhirnya kebagian juga hujan di Jepang. Setelah sering mendengar kata teman-teman yang bilang kalau Spring dan Autumn itu rawan hujan. Tepat seperti perkiraan cuaca di Accu Weather. Malam sebelumnya kami baru tiba di Osaka dengan naik kereta dari Kyoto. Tak lupa beli Osaka Amazing Pass terlebih dahulu di Osaka Station. Jadi ke mana saja kami hari itu?



Karena hujan, kami baru bisa berangkat setelah makan siang. Ya hitung-hitung menikmati penginapan kami di Osaka yang cukup lega dibandingkan penginapan-penginapan sebelumnya yang kami sewa di Jepang. Berhubung nggak membeli JRPass, jadi pilihan kami agar bisa dapat unlimited ride kereta dan gratis masuk ke beberapa atraksi yang ada di Osaka, maka sepertinya Osaka Amazing Pass adalah pilihan tepat.

Sarapan pagi itu lagi-lagi mie instan rebus. Namun kali ini ditambahkan nori supaya terasa seperti sedang makan ramen. Eh ternyata beneran jadi tambah nikmat, lho. Norinya gue beli pas ke Daiso yang ada di Shibuya. Ada untungnya juga hujan pagi itu, kami jadi lebih bersantai dan mengistirahatkan kaki setelah empat hari jalan kaki terus.


airbnb osaka
bawa bekal indomie ke jepang

Setelah makan siang dan hujan juga sudah reda, akhirnya kami berangkat memulai petualangan kami di Osaka. Host Airbnb kami rupanya memikirkan segalanya dengan detail. Di dekat pintu masuk sudah disediakan payung banyak banget. Awalnya gue berencana untuk beli payung transparan biar kayak di film-film Jepang. Film drama ya bukan ikeh-ikeh. Beruntung sudah disediakan, jadi hemat pengeluaran.

Karena penginapan kami hanya sejengkal dari pasar, jadi lumayan lah ada kehidupan dari pagi sampai malam. Sejak awal sudah mengincar kios takoyaki yang berada di ujung pasar. Tapi kami tahan dulu, sebab rencananya mau lihat-lihat nanti di Dotonbori seperti apa. Siapa tahu lebih murah ye kan.


Osaka Castle

Getting There: Stasiun terdekat dari penginapan adalah Tanimachi 6-chome. Kami naik Tanimachi Line (Ungu) dan turun Tanimachi 4-chome Station. Pilih exit 1B yang ada lift. Hanya berjarak satu stasiun saja, tapi jalan kakinya yang agak jauh. Kurang lebih sekitar 1.5km. Begitu keluar dari exit 1B, langsung belok kiri, ada jalanan agak besar. Dari situ sudah kelihatan kok atapnya Osaka Castle.

pengalaman ke osaka castle jepang
pengalaman ke osaka castle jepang
pengalaman ke osaka castle jepang
what's inside of osaka castle
what's inside of osaka castle
tempat pembelian tiket masuk osaka castle
tourist guide at osaka castle

Karena Hari Minggu jadi nggak begitu banyak orang-orang bersliweran di jalanan. Tapi begitu masuk ke dalam Osaka Castle Park, baru kelihatan ramai pengunjung. Sejak masuk gerbang istana, terlihat cukup banyak kios makanan, ada ice cream, takoyaki, sampai makanan berat. Mini market pun juga ada.

Ada layanan shuttle car juga, tapi nggak gratis. Sudah pasti gue nggak bakal naik, ya. Karena lebih baik malamnya gue olesin obat gosok panas di kaki daripada bayar puluhan ribu cuma buat diantar dari gerbang sampai bibir istana. Ya mending gue jalan kan bisa sekalian foto-foto.

Berhubung kami sudah membeli Osaka Amazing Pass, jadi tinggal menunjukkan saja tiketnya ke loket tiket di depan istana. Kalau nggak punya Osaka Amazing Pass, berarti harus beli lagi tiket masuk seharga ¥600. Setelah itu kami langsung dipersilakan masuk antrian untuk masuk lift. Lumayan panjang juga antriannya karena liftnya yang nggak terlalu besar.

osaka castle view from the top
osaka castle view from the top
osaka castle in april
pemandangan osaka dari osaka castle
toko souvenir di dalam osaka castle
Toko souvenir yang ada di dalam Osaka Castle

Seingat gue, ada empat lantai utama yang bisa dikunjungi. Lantai paling atas tentu saja paling ramai karena dari sana bisa melihat pemandangan dari atas. Ada toko souvenir juga di lantai tersebut. Sementara dua lantai di bawahnya nggak diperkenankan untuk mengambil gambar sama sekali.

penyewaan kostum kerajaan di osaka castle
harga penyewaan kostum kerajaan di osaka castle
sewa kostum di osaka castle

Ada tempat untuk penyewaan kostum kerajaan juga. Harganya mulai ¥500. Gue sempat merogoh kantong, lalu menerawang apakah worth it mengeluarkan uang senilai 65k IDR untuk sewa kostum? Akhirnya gue mengurungkan niat karena dipikir-pikir lebih baik dipakai untuk jajan yang lain. Lagipula waktunya juga mepet. Lain kali, ah.

Dirasa cukup mengeksplor isi Osaka Castle, kami memutuskan untuk makan siang di area tamannya. Ada banyak bangku taman dan orang-orang yang piknik. Jadi nggak usah ragu untuk buka bekal makanan di sini.

getting to osaka castle
getting to osaka castle
hanami in osaka castle
antrian osaka castle



Dotonbori: Tombori River Cruise, Don Quijote, Shinsaibashi Shopping Arcade

Getting There: Berhubung gue nyasar pas ke sini (salah turun), jadi gue kasih tahu saja stasiun terdekat untuk ke Dotonbori ya. Kalian bisa turun di Namba Station atau Shinsaibashi Station. Kalau tiba di Shinsaibashi Station, nanti bakal langsung tiba di kawasan pertokoan hits se-Osaka.

eksplor osaka selama sehari

Begitu sampai di Dotonbori, hal yang pertama kami cari adalah menukarkan tiket Osaka Amazing Pass untuk bisa naik Tombori River Cruise gratis. Tombori River Cruise punya jadwal perjalanan. Sebaiknya, begitu sampai di Dotonbori memang segera beli tiketnya daripada kehabisan jadwal.
Harga tiket Tombori River Cruise per orang ¥900, dengan Osaka Amazing Pass jadi nggak perlu bayar lagi.

Terbukti saat itu kami hampir saja kehabisan jadwal. Semakin malam, semakin banyak diincar pengunjung. Kami dapat jadwal cruise pukul 5:30 sore. Karena masih ada waktu sekitar satu jam lebih, jadi kami memutuskan untuk belanja dulu di Don Quijote yang berada persis di sebelah loket tiket Tombori Cruise.

belanja oleh-oleh di don quijote osaka jepang
pengalaman tax refund di jepang
pengalaman tax refund di jepang

Don Quijote adalah toko super lengkap. Barang yang dijual mulai dari makanan ringan, skincare, makeup, kaos-kaos bertuliskan Osaka, sampai souvenir seperti gantungan kunci, magnet kulkas, dan pajangan-pajangan. Lengkap deh pokoknya! Kalian bisa beli oleh-oleh di sini.

Untuk urusan harga, sebagai orang Indonesia yang pendapatannya rata-rata (di bawah), menurut gue harga di Don Quijote masih terbilang mahal. Tapi enaknya belanja di sini adalah kita bisa minta Tax Refund. Jadi setelah selesai melakukan pembayaran dengan ketentuan tertentu, bisa langsung ke counter khusus Tax Refund.

Nggak semua barang yang kita beli bisa mendapatkan tax refund. Gue lupa motoin persyaratannya apa saja. Kalau bisa, sekali belanja langsung banyak saja. Jangan beli dikit lalu besok balik lagi untuk belanja lagi. Sebab ada minimum jumlah pembayarannya juga. Kalaupun kalian belanja nggak memenuhi minimal jumlah pembelian, digabung saja dengan teman-teman biar tetap dapat Tax Refund. Nanti tinggal dibagi-bagi saja hasilnya.

Gue dan Ulfa belanja di Don Quijote kayak orang lupa besok masih harus makan. Pas sampai di kasir lumayan kaget juga dengan total pembelanjaan kami berdua. Namun, setelah melakukan pembayaran di kasir, gue dan Ulfa nggak langsung proses Tax Refund-nya. Karena sudah mepet dengan jadwal cruise.

Jadi segala hasil belanja gue titipkan di Don Quijote. Lalu mengantri untuk naik kapal cruise. Sementara Rima dan kakaknya masih berada di dalam untuk minta Tax Refund. Mau mundur susah, mau maju juga nggak bisa. Akhirnya hanya gue dan Ulfa yang naik Tombori River Cruise. Tiket Rima dan kakaknya hangus.

sunset spot in osaka
tombori river cruise ticket price
tombori river cruise ticket
lokasi loket penjualan tiket tombori river cruise osaka
harga tiket tombori river cruise osaka

Gue nggak menyesal sama sekali naik Tombori River Cruise ini. Apalagi pas kaki lagi pegal banget habis keliling jalan kaki, diakhiri dengan menikmati sungai naik kapal cruise. Ditambah pemandangan Osaka yang syahdu banget sore itu. Sunsetnya lagi bagus banget!

Tapi jangan membayangkan kapal cruise seperti yang ada di Singapore lho, ya. Bentuk kapalnya terbuka dengan susunan kursi menghadap depan semua. Seorang pemandu berdiri di depan kapal memberikan penjelasan sekilas tentang Kota Osaka sejak kami naik hingga turun dari kapal.

sunset cruise at dotonbori osaka
harga tiket tombori river cruise osaka
pengalaman naik tombori river cruise osaka
Tombori River Cruise dengan seorang pamandu sepanjang perjalanan

Setelah tur berakhir dengan durasi kurang lebih setengah jam dan reuni kembali dengan Rima dan kakaknya yang sedang menenteng kantong belanjaan. Sementara itu gue dan Ulfa kembali lagi ke Don Quijote untuk minta Tax Refund.

Jadi semua barang belanjaan kami dibuka kembali, diminta paspornya, lalu dihitung dengan mengecek struk pembelanjaannya oleh staff Don Quijote. Kemudian di akhir antrian akan diberikan uang cash dan hasil belanjaan dimasukkan ke dalam kantong plastik yang sudah nggak bisa dibuka lagi.

Seusai kelar urusan Tax Refund. Kami jalan lagi menuju area Shinsaibashi Shopping Arcade. Tapi sebelumnya, kami sempatkan untuk foto-foto dulu dengan icon Dotonbori, yaitu Glicoman (kalau orang Jepang menyebutnya 'Gurikomen').

pengalaman belanja di shinsaibashi osaka
pengalaman belanja di shinsaibashi osaka
explore dotonbori osaka in april
explore dotonbori osaka in april

Di Shinsaibashi ini ada ratusan toko mulai dari fashion sampai makanan. Sempat mampir ke beberapa toko juga, sih. Masuk ke thrift store, yang jual barang-barang bekas. Eh, harganya kayak barang baru. Langsung mundur teratur.

Lalu penasaran juga masuk ke Onitsuka. Brand sepatu yang berasal dari Jepang ini pasti jadi salah satu incaran para turis. Begitu pun gue dan teman-teman. Ya meskipun pas keluar dari toko juga lenggang kangkung, ya. Karena nggak sanggup beli. Setelah gue bandingkan harganya dengan yang di Indonesia ternyata hanya beda tipis kok harganya. Hanya saja model sepatunya jauh lebih banyak dan up to date.

Area Dotonbori ini sangat terkenal sebagai salah satu tempat yang wajib dikunjungi saat berada di Osaka. Berbagai macam kuliner khas Jepang seperti takoyaki, udon, katsu, ramen, ada semua di area ini. Lalu apa yang gue cobain selama di Dotonbori?

foor in dotonbori osaka

Gue malah beli cheese cake Pablo. Padahal di Indonesia juga sudah ada, sih. Tapi gue memang belum pernah cobain sama sekali. Jadi patungan deh beli sama Ulfa. “Kita berdua aja apa ajak mereka juga?,” tanya gue ke Ulfa sebelum jalan ke Pablo. “Udah kita berdua aja, mereka pasti nggak mau,” jawab Ulfa. Jadi gue dan Ulfa langsung ke Pablo tanpa basa-basi nawarin lagi. Soalnya di hari-hari sebelumnya memang susah banget ngajak patungan buat jajan ke dua travelmate lain.

jalan-jalan ke dotonbori osaka

“Kak, nggak nyobain makan takoyaki di Dotonbori?,”tanya dedek-dedek emesh. Tadinya niatnya sih begitu. Tapi ternyata mahal-mahal banget harganya. Pas kita bandingkan dengan harga takoyaki di dekat penginapan yang ternyata lebih murah, kita memutuskan untuk beli takoyaki nanti saja pas sudah dekat penginapan. Eh ternyata pas sampai penginapan, kedai takoyakinya sudah tutup.

Kalau ke Osaka, pokoknya kalian wajib cobain takoyaki dan okonomiyaki, ya. Karena kedua makanan itu merupakan khas Osaka. Sementara untuk ramen dan yang lain-lain masih bisa dinikmati di kota lain.

spot kuliner di dotonbori osaka
spot kuliner di dotonbori osaka
spot kuliner di dotonbori osaka
spot kuliner di dotonbori osaka
berburu kuliner di dotonbori osaka
berburu kuliner di dotonbori osaka



Hep Five Ferris Wheel

Getting There: Dari Shinsaibashi Station, gue naik kereta Midori Line ke Umeda Station. Tarifnya sekitar ¥230. Untuk menuju Hep Five Ferris Wheel dari Umeda Station nggak perlu keluar bangunan. Karena ada jalan yang langsung menuju ke gedung mall yang terdapat Hep Five Ferris Wheel di rooftop.

osaka citylight

Petunjuknya juga sudah jelas kok begitu tiba di sana. Hep Five Ferris Wheel jadi salah satu spot untuk menikmati sunset di Osaka. Berhubung gue sudah sunsetan di Dotonbori, jadi pemandangan yang akan terlihat adalah citylight.

Antrian untuk naik Hep Five Ferris Wheel ternyata cukup panjang. Tapi pergerakannya lumayan cepat juga, sih. Jadi jangan buru-buru menyerah kalau lihat antrian panjang di Jepang. Rata-rata cepat kok majunya.

Dengan modal Osaka Amazing Pass, gue dan teman-teman nggak perlu bayar lagi tiket masuk seharga ¥600. Jadi tinggal tunjukkan ke petugas yang menyambut pengunjung di pintu. Praktis ya! Makanya kartu Osaka Amazing Pass ini nggak boleh hilang ya.

hep five ferris wheel osaka

Begitu giliran kami tiba masuk ke wahana, gue langsung merem. Dari dulu paling nggak bisa nikmatin wahana yang jalannya lambat begini tapi harus di ketinggian. Bayangin deh tingginya wahana ini mencapai 106 meter dari permukaan tanah. Meskipun gelap karena sudah malam, tetap saja bikin gemeter.

Sementara teman-teman gue sangat menikmati pemandangan Osaka di malam hari, gue cuma bisa memejamkan mata sambil pegangan kuat di pinggir jendela dan nggak lupa berdoa supaya nggak ada kejadian kayak di film Final Destinations.

Setelah beberapa menit diputar-putar, akhirnya selesai juga ketegangan di sana. Yang tegang gue doank sih emang. Perut belum diisi dengan makanan berat, akhirnya memutuskan untuk makan malam dulu sebelum beranjak ke Umeda Sky Building.

hep five ferris wheel osaka

Ada banyak restaurant di basement, persisnya yang selantai dengan stasiun kereta. Tapi kami ragu-ragu buat masuk. Jadinya ada kali tuh setengah jam cuma ngintipin menu berbentuk makanan dummy yang terpajang di etalase. Ujung-ujungnya yang dipilih Subway.

Subway punya menu paket yang lumayan terjangkau harganya. Gue lupa persis berapa, tapi nggak lebih dari ¥800 sudah dapat sandwhich, minuman, dan menu pendamping seperti french fries. Tak lupa keluarin saos sambal sachet biar makin mantap.

Momen makan malam digunakan juga buat mengistirahatkan kaki. Buat orang-orang Indonesia yang jarang jalan kaki ketika berada di Indonesia, pasti bakal cepat kecapekan. Apalagi kalau jarang olahraga juga kayak gue. T.T

Berhubung sudah hampir pukul 10 malam dan bada njuga sudah letih, kami memutuskan untuk menyudahi petualangan hari itu dan kembali ke penginapan. Terpaksa harus merelakan Umeda Sky Building dicoret dari itinerary. Padahal bangunannya keren banget, lho.

Mungkin lain kali kalau ada kesempatan mengunjungi Osaka lagi, gue bakal mampir ke Umeda Sky Building. Yang jelas pengalaman seharian di Osaka hari itu meninggalkan kesan tersendiri buat gue. Osaka memang termasuk kota modern dan vibrant di Jepang, tapi kita masih bisa merasakan ambience khas dari elemen kuno ala Jepang, apalagi diapit oleh kota-kota yang masih kuat budayanya seperti Kyoto, Kobe, dan Nara. Jadi mungkin lain kali gue bakal menghabiskan waktu lebih lama di Osaka supaya bisa puas mampir ke kota-kota di sekitarnya.

keliling osaka pakai osaka amazing pass

Seharian keliling Osaka dengan Osaka Amazing Pass ternyata lumayan menghemat juga, ya. Nanti akan gue share juga secara lengkap mengenai Osaka Amazing Pass. See you on my next post.


Jakarta, 17 February 2019


1 Comments

  1. wah seru banget.. berharap suatu saat nanti aku juga bisa kesana ya :D

    ReplyDelete

Please notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!