Mengejar Matahari ke Desa Wisata Nglanggeran #Part1



Sore itu, roda mobil yang kami tumpangi melaju sangat cepat. Entah sedang mengejar apa sang sopir di kemudi depan. Salah seorang teman yang juga berada dalam mobil yang sama, tiba-tiba teriak kegirangan "Itu lihat sebelah kiri!". Spontan semua kepala mengikuti arahannya, dan serempak terkagum-kagum dengan apa yang kami lihat.

Matahari..


Kok sampai terkagum, gitu? Biasa aja kali, kayak lagi lihat matahari di serial Telletubies aja.#Dikeplak

perjalanan menuju embung nglanggeran


Jangan heran jika melihat reaksi kami yang kegirangan saat melihat sinar jingga kemerahan menyembul dari balik bukit saat perjalanan menuju Desa Nglanggeran.

Harapan kami untuk melihat matahari tenggelam sempat pupus karena hujan. Saat di perjalanan, kami sudah diberitahu bahwa Desa Nglanggeran baru saja diguyur hujan. Ada perasaan kecewa dalam hati. Rasanya kurang afdol kalau travelling tapi gak dapat sunset barang sekali pun. Sepertinya memang gue gak boleh suudzon pada alam. Siapa yang menyangka matahari enggan pulang cepat di antara langit yang sebagian tertutup awan?


"Kita sudah sampai di Embung Nglanggeran", ujar sang supir dengan senyum merekah setelah mobil terparkir dengan baik. Tampak puas sekali wajahnya karena berhasil mengantarkan kami ke Embung Nglanggeran untuk melihat sunset tepat waktu. Pas kami tiba, jam memang sudah menunjukkan pukul 5:30 sore. Fiuh..nyaris saja kami melewatkan moment sunset

harga tiket masuk embung nglanggeran


Padahal di sela-sela perjalanan, kami juga sempat mampir di minimarket. Meskipun harus terburu waktu, akhirnya kami berhasil mengabadikan perhelatan matahari tenggelam sore itu.

Oh iya, ada kejadian lucu saat mampir ke minimarket. Entah ada angin apa, tiba-tiba Hanif minta mampir sebentar ke minimarket.

"Mau beli apa, mas?", tanya Dwi
"Permen pedas", jawab Hanif singkat.

Gue ikut turun dari mobil seraya mengikuti Hanif dari belakang. Kebetulan juga, gue mau beli vitamin c dan tolak angin. Khawatir takut masuk angin karena memakai pakaian basah selama berjam-jam.

Nah, sewaktu gue lagi sibuk mencari botol vitamin c di antara rak-rak, tiba-tiba terdengar jelas sekali suara hanif dari jauh.

"Mbak, ada celana dalam pria?"

Gue sempat terdiam sejenak. Kok yang dicari celana dalam? Katanya mau beli permen pedas. Ini gue salah dengar apa gimana?

Sampai terdengar lagi kalimat yang sama,"Iya, jual celana dalam pria gak, ya?". Akhirnya gue penasaran, dan mengintip dari sela-sela barang yang ada di rak. Eh benar denk, itu Hanif yang nanya.

Sayang saat kejadian itu berlangsung, gue belum akrab sama @insanwisata. Kalau sudah mah, pasti gue keluar dari sela-sela rak mendekati Hanif dan mbak-mbaknya, terus mengulangi pertanyaan yang sama. "IYA MBAK, TEMAN SAYA INI CARI CELANA DALAM PRIA YANG RASANYA PEDAS, ADA??". Sambil ngakak tentunya. :)))

Berhubung baru kenal, jadi gue nahan ketawa saja lah dan kembali ke mobil seperti tidak terjadi apa-apa. Gak tahunya, dia ngaku sendiri kalau baru beli celana dalam begitu sampai di mobil. T.T

Uhuk, masih mau bahas soal celana dalam atau lanjut cerita tentang Embung Nglanggeran, nih?



Oke. Lanjut, ya?


sunset di embung nglanggeran


Wiiih akhirnya sampai juga ke Embung Nglanggeran. Masih mengenakan pakaian lembab sehabis mandi di Air Terjun Sri Gethuk, satu persatu turun dari mobil. Hasrat buat touch up pakai bedak pun sirna. Toh, niat ke Embung Nglanggeran sore itu hanya mau berburu sunset. Kalaupun difoto, muka pasti gelap. Hihihi #sokcantik #dandangakdandansamaaja

Terus terang gue belum pernah ke Embung Nglanggeran meskipun sudah ngehits. Niat untuk main ke sana sudah ada lama sekali, tapi beberapa teman yang diajak tidak pernah sepakat. Namanya rejeki mah gak kemana lah ya..


Embung Nglanggeran ini merupakan telaga buatan di Jogja yang belakangan memang lagi banyak bersliweran di timeline instagram. Salah satu tujuan dibangunnya, selain dapat menjadi pemikat para wisatawan untuk datang ke Desa Nglanggeran, sebenarnya juga digunakan untuk membantu warga desa dalam hal penampungan air yang bisa digunakan untuk irigasi persawahan dan pertanian.

sunset di embung nglanggeran jogja


Posisi embung yang menghadap barat, juga menjadi salah satu kelebihan yang ditonjolkan. Sudah banyak yang setuju kalau Embung Nglanggeran adalah salah satu spot terbaik melihat sunset di Jogja.

Lihat saja foto di atas. Pantulan warna jingga kemerahan, berpadu dengan langit biru yang menciptakan bauran warna ungu pada awan, membuat pemandangan yang ada di depan mata kami bagai lukisan alam.

Tidak heran jika hampir setiap sore, terlebih akhir pekan, Embung Nglanggeran akan dipadati pengunjung. Sewaktu kami sampai sana, sudah ada banyak orang juga yang sedang menanti sunset. 


Meskipun sore itu agak berawan, sudah cukup untuk membuat para pengunjung terkesima dengan mahakarya Ilahi yang pelan-pelan tenggelam di balik bukit. Hm, ini apalagi kalau semesta mendukung, ya. Cuaca cerah tanpa awan. Pasti bakal jadi cantik banget! 


embung nglanggeran yogyakarta

Perlu sedikit usaha untuk sampai tepat di depan embung. Dari arah parkiran, kami harus menaiki anak tangga dulu. Gak banyak, kok. Hanya perlu hati-hati saja, takut licin. Begitu sampai di atas, kesembilan dari kami langsung berpencar. Mencari spot foto terbaik. Saran gue, naik sedikit ke atas bukit. Di sana ada gardu pandang yang terbuat dari kayu, dan bagus sekali kalau mau foto embung secara keseluruhan.

Embung Nglanggeran tidak bisa dipakai untuk celup-celup manja apalagi berenang. Boleh dilihat, tapi jangan diraba.
#Ahzeik #GoyangMang #ApaaaaaBaeeeee

Kenapa gak boleh berenang? Karena nanti kasihan abangnya capek nguras kolam. Lihat saja di foto, sebesar apa luas embungnya. Belum lagi kalau kamu pura-pura berenang, padahal cuma numpang pipis di kolam.

berburu sunset di embung nglanggeran


Cukup merogoh kocek sebesar 10k IDR saja per orang untuk bisa menikmati senja nan aduhai di Embung Nglanggeran. Sepanjang penglihatan sih, sudah ada beberapa warung makan yang terletak di dekat parkiran.

Oh iya, gue juga baru tahu ternyata Embung Nglanggeran ini beroperasi selama 24 jam sehari. Pertanyaannya, mau ngapain menginap di sana? Eits, kalian bisa berburu milky way, lho! Bayangin deh tuh kayak apa cakepnya berburu milky way di bawah langit Jogja dari Embung Nglanggeran.


Tapi yang jelas harga tiket masuknya berbeda lagi bagi pengunjung yang datang pada malam hari. Hanya beda 5k IDR saja, kok. Yaiyalah lebih mahal sedikit, kan pengelola yang bertugas jaga malam juga butuh kopi supaya tetap ON selama bertugas. Nah temannya kopi biasanya kacang rebus atau pisang goreng. Belum lagi kalau masuk angin, pasti butuh uang berobat. Sudah tahu kan, kenapa harganya berbeda?:p #PenjelasanMacamApaIni 


spot sunset terbaik di jogja


Selepas puas melihat sunset. Kami langsung diantarkan ke homestay tempat kami akan bermalam di Desa Wisata Nglanggeran. Karena keesokan paginya, kami masih mau melanjutkan mengejar matahari lagi. Yes, sunrise!

Detail cerita penginapan di Desa Wisata Nglanggeran dan berburu sunrise di sana akan gue ceritakan di post selanjutnya. Stay tune! Peace, love, and 94uL..

Desa Wisata Nglanggeran
Alamat: Nglanggeran, Patuk, Gunung Kidul - Yogyakarta.
Contact Person: 081802606050 (Sugeng Handoko) atau 081804138610 (Aris Budiyono)
Website: www.gunungapirpurba.com
Twitter: @gunungapipurba
Instagram: @gunungapipurba


Baca juga:

JogJa Road Trip

Day 1  ~ Day 2  ~ Day 3  ~ Day 4  ~ Day 5

Places

Culinary in Yogyakarta

Where to Stay

Desa Wisata

Off Road di Desa Bejiharjo  ~ Keliling Desa Kebon Agung  ~ Pengrajin Blangkon  ~ Mengejar Sunset di Embung Nglanggeran  ~ Off Road Ekstrim di Desa Nglinggo  ~ Pasar Kembang  ~ Susur Sungai di Desa Pancoh  ~ Berburu Kerajinan di Desa Malangan
FOLLOW ME HERE
  TWITTER || INSTAGRAM || GOOGLE
email: miss_nidy@yahoo.com

9 Comments

  1. Harusnya kamu agak lugu tanya ke Hanif, emang ada celana dalam yang pedas ya?

    Sayang kemarin pas sunset agak mendung, jadi yang kita lihat sempurna. Harus ke sana lagi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kan baru kenal.. mana yang mau diledekin kan humas ya. Nanti Aku diturunin di minimarket The.T

      Delete
  2. Itu kolam buatan atau alami sih? Sayang banget ga bisa berenang >.< kalau bisa kan sambil bawa sirup pake gelas tinggi gitu sosoan private pool wkwkw.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu buatan, dibuat tahun 2013. Iya ala-ala infinity pool sambil pegang gelas kaca isi teh manis yang cuma 1/4 gelas #halu

      Delete
  3. Buahahaha. Baru baca dan sumpah kocak bagian akunya.
    Haha. orang Brebes ini sekarang udah jago humor ya.
    Itu pas hari pertama ya? dan kamu masih malu2 sama aku. wkwkw.
    Permen Pedes. emang aku cari permen pedes lhoo

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halah.. permen pedes itu cuma kamuflase. Wong begitu masuk minimarket langsung nyari sempak :)))

      Delete
  4. Wah saya kurang update banget, bahkan namanya aja baru denger saya. Keren banget tapi itu kolam dengan background belakangnya perbukitan dan gunung wow

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang embung ini baru sekitar 4 tahun kok beroperasi. Mampir ke sana donk main lihat sunset..

      Delete
  5. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete

Please notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!